• Senin, 22 Desember 2025

Rincian Konflik Kawasan yang Akan Gerogoti Rusia

Photo Author
- Rabu, 21 September 2022 | 07:00 WIB


KONTEKS.CO.ID – Amerika dan Uni Eropa tidak akan membiarkan Rusia menang dalam operasi khusus di Ukraina. Untuk tujuan tersebut, lima titik konflik lama antar negara tetangga Rusia kembali dimunculkan. Hal tersebut diulas oleh Politico. Berikut beberapa konflik yang terjadi diwilayah pengaruh Rusia:





  • Armenia dan Azerbaijan




-




Minggu lalu Azerbaijan mulai menembaki kota-kota dan desa-desa hingga pedalaman Armenia. Ini merupakan eskalasi paling serius di Kaukasus Selatan sejak perang berdarah tahun 2020 dibekas republik Uni Soviet. Konflik reda setelah Moskow menengahi gencatan senjata dan mengerahkan pasukan ke wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.





Tetapi laporan menunjukkan bahwa Kremlin telah menarik tentaranya yang terbaik dan paling berpengalaman untuk dikirim ke Ukraina dan dalam beberapa pekan terakhir. Melihat peluang ini, pasukan Azerbaijan melewati batas negara dan mengambil posisi strategis, sementara Rusia tidak dapat atau tidak mau mengirim pasukannya kembali.





Armenia adalah anggota dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer yang dipimpin oleh Rusia. Azerbaijan secara bertahap mengurangi hubungan dengan Rusia pasca-Soviet melalui jalinan relasi yang lebih dekat dengan Turki, yang menyediakan peralatan militer dan pelatihan pasukan.





  • Georgia








Penduduk Georgia rata rata menganut Russophobia. Grafiti di dinding jalan penuh dengan kata-kata kotor terhadap Putin, sementara satu bar populer meminta orang Rusia untuk menandatangani pernyataan menentang agresi negara mereka sebelum diizinkan masuk.





Sekitar seperlima wilayah Georgia diduduki oleh pasukan Rusia dan perwakilan mereka, yang disebut proksi, di wilayah Abkhazia dan Ossetia Selatan yang memisahkan diri. Setelah kalah perang melawan Moskow pada 2008, Georgia telah lama meninggalkan orbit politik Rusia, tetapi tetap berada di urutan ketiga dalam daftar mitra dagang utamanya.





Meskipun pemerintah telah dengan keras memprotes invasi ke Ukraina, namun belum menerapkan sanksi ekonomi terhadap Moskow, yang berarti tidak ada tekanan untuk berbuat lebih banyak. Lebih dari 60 persen orang Georgia yang disurvei beberapa minggu sebelum invasi mengatakan politisi yang berkuasa tidak mengambil sikap yang cukup kuat.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fauzan Luthsa

Tags

Terkini

X