• Senin, 22 Desember 2025

Selandia Baru Tidak Berminat Jadi Republik

Photo Author
- Selasa, 13 September 2022 | 17:46 WIB
New Zealand Prime Minister Jacinda Ardern during the post-Cabinet press conference at Parliament, in Wellington, New Zealand, Monday, Sept. 12, 2022. New Zealand removed most of its remaining COVID-19 restrictions, as the government signaled a return to normalcy for the first time since the pandemic began. ( Mark Mitchell/New Zealand Herald via AP)
New Zealand Prime Minister Jacinda Ardern during the post-Cabinet press conference at Parliament, in Wellington, New Zealand, Monday, Sept. 12, 2022. New Zealand removed most of its remaining COVID-19 restrictions, as the government signaled a return to normalcy for the first time since the pandemic began. ( Mark Mitchell/New Zealand Herald via AP)


KONTEKS.CO.ID - PM Jacinda Ardern, Senin, 12 September 2022 mengatakan pemerintahnya tidak akan melakukan langkah apa pun untuk mengubah Selandia Baru menjadi sebuah republik setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II.





Ardern mengatakan ia pernah berpikir Selandia Baru pada akhirnya akan menjadi republik, dan mungkin ini akan terjadi semasa hidupnya, tetapi ternyata ada masalah-masalah lebih mendesak yang harus dilakukan pemerintahnya.





Pernyataan Ardern ini merupakan pertama kalinya ia berbicara mengenai perdebatan republik Selandia Baru setelah meninggalnya Elizabeth, dan mencerminkan pernyataan-pernyataan terdahulunya mengenai masalah ini. Ardern juga sebelumnya menyatakan dukungan bagi negara itu untuk akhirnya menjadi sebuah republik. Sebagaimana disadur dari Voice of Amerika dan Associated Press.





Berdasarkan sistem yang berlaku sekarang ini, raja Inggris tetap menjadi kepala negara Selandia Baru, yang diwakili di negara itu oleh seorang gubernur jenderal. Peran gubernur jenderal sekarang ini dianggap lebih bersifat seremonial.





Namun, masih banyak orang yang berpendapat bahwa Selandia Baru tidak akan dapat sepenuhnya keluar dari bayang-bayang masa lalu kolonialisnya dan menjadi negara yang benar-benar merdeka sebelum menjadi republik.





“Ada perdebatan, mungkin selama beberapa tahun,” kata Ardern. “Ini hanya soal laju perdebatan, dan seberapa luas perdebatan itu terjadi. Saya telah berkali-kali menjelaskan pandangan saya. Saya benar-benar percaya itulah arah yang akan dituju Selandia Baru, pada waktunya. Saya percaya ini kemungkinan besar akan terjadi dalam hidup saya. Tetapi saya tidak melihatnya sebagai suatu langkah jangka pendek atau sesuatu yang ada di agenda dalam waktu dekat,” kata Ardern.





Ia mengatakan bahwa menjadi republik bukanlah sesuatu yang direncanakan untuk dibahas pemerintahnya. “Seperti yang saya katakan, sebagian besar sebenarnya karena saya tidak pernah merasakan urgensinya,” kata Ardern. “Ada begitu banyak tantangan yang kita hadapi. Ini adalah perdebatan signifikan yang besar. Menurut saya ini bukan perdebatan yang akan atau harus berlangsung dengan cepat.”


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fauzan Luthsa

Tags

Terkini

X