KONTEKS.CO.ID - Kepolisian Prancis berhasil menangkap salah satu pelaku pencurian besar-besaran di Museum Louvre, Paris, yang terjadi pekan lalu.
Pihak berwenang mengatakan penangkapan dilakukan pada Sabtu, 25 Oktober 2025, namun belum mengungkap berapa banyak orang yang telah diamankan.
Mengutip New York Times, Jaksa Paris, Laure Beccuau, menyampaikan bahwa seorang pria ditahan di Bandara Charles de Gaulle saat mencoba meninggalkan Prancis.
Baca Juga: Dua Pencuri Perhiasan di Museum Louvre Paris Berhasil Ditangkap
Dilaporkan bahwa salah satu tersangka hendak kabur ke Aljazair, sementara tersangka lainnya diketahui sedang bergegas melarikan diri ke Mali.
Ia diduga terlibat dalam pencurian perhiasan bernilai lebih dari USD100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun, yang terdiri dari tiara, kalung, dan anting-anting kerajaan dari abad ke-19.
Belum diketahui apakah perhiasan mewah itu telah ditemukan. Namun penangkapan ini dianggap sebagai langkah penting dalam penyelidikan besar yang dilakukan oleh sekitar 100 penyidik, yang berpacu dengan waktu agar barang curian tidak dilebur atau dijual di pasar gelap.
Aksi Pencurian Terheboh di Louvre
Perampokan ini dilakukan oleh empat orang yang menyamar sebagai pekerja. Mereka menggunakan truk dengan alat pengangkat untuk mencapai lantai dua museum, lalu memecahkan jendela dengan perkakas listrik.
Setelah masuk ke Galeri Apollo, ruangan berlapis emas tempat koleksi permata mahkota dipajang, mereka memotong kaca pelindung dan membawa kabur delapan perhiasan berharga sebelum melarikan diri menggunakan skuter.
Kepala Museum Louvre, Laurence des Cars, mengakui dalam sidang Senat bahwa sistem keamanan museum sudah ketinggalan zaman. Bahkan, satu-satunya kamera di sekitar lokasi kejadian justru menghadap ke arah lain, membuat polisi kehilangan waktu penting untuk bereaksi cepat.
Baca Juga: Pencurian Terbesar Abad Ini! Louvre Paris Dibobol, Mahkota dan Permata Kerajaan Raib dalam 7 Menit
Polisi tiba di tempat hanya tiga menit setelah alarm berbunyi, tetapi para pencuri sudah menghilang. Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, menyebut para penyidik bekerja tanpa henti dan meminta agar proses penyelidikan tetap dirahasiakan.
Penyelidikan Intensif dan Bukti Forensik
Menurut jaksa Beccuau, penyidik telah mengumpulkan lebih dari 150 bukti forensik, termasuk DNA, sidik jari, sarung tangan, helm, dan perkakas yang ditinggalkan di lokasi. Mereka juga sedang menelusuri rekaman CCTV untuk memetakan rute pelarian para pelaku.
Artikel Terkait
Museum Louvre Ditutup Usai Perampokan Bersejarah dalam 7 Menit: Koleksi Permata Mahkota Prancis Raib
Inilah 8 Perhiasan yang Digondol Perampok dari Museum Louvre di Paris, Mahkota Permaisuri Eugenie Selamat karena Terjatuh
Pencurian Terbesar Abad Ini! Louvre Paris Dibobol, Mahkota dan Permata Kerajaan Raib dalam 7 Menit
Dua Pencuri Perhiasan di Museum Louvre Paris Berhasil Ditangkap