Pihak berwenang Filipina berjanji akan terus beroperasi di wilayah itu, menekankan pentingnya melindungi mata pencaharian para nelayan Filipina.
Baca Juga: Ini Tiga Jalur Peredaran Durian Ilegal Asal Malaysia ke Indonesia, Petani Lokal Terancam!
Duta Besar AS untuk Filipina, MaryKay Carlson, mengecam tindakan China yang ia sebut sebagai “penabrakan berbahaya” terhadap kapal Filipina.
Ia juga menyebutnya sebagai “tindakan agresif” di Laut China Selatan.
Wilayah yang disengketakan itu, bagian dari Kepulauan Spratly, telah berulang kali menjadi lokasi konfrontasi antara kedua negara selama bertahun-tahun.
Baca Juga: One Fine Day IFG Ajak Masyarakat Hidup Sehat dan Pintar Finansial dengan Aktivitas Seru di Jakarta
Ketegangan semakin meningkat belakangan ini, terutama di sekitar Karang Scarborough dan wilayah lain yang juga dipersengketakan di Laut Cina Selatan, yang hampir seluruhnya diklaim oleh China.
Selain China dan Filipina, Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam juga mengajukan klaim atas sebagian wilayah tersebut.
Laut China Selatan merupakan jalur perdagangan strategis dengan nilai lebih dari USD3 triliun setiap tahun.***
Artikel Terkait
Tegang! Taiwan Lacak Puluhan Pesawat Tempur dan Kapal Angkatan Laut China dalam 2 Hari
Laut China Selatan Memanas, Filipina Dapatkan Rudal Jelajah BrahMos
Ngeri, Media China Sorot Rencana Prabowo Akuisisi Rudal BrahMos India: Laut China Selatan Mendidih!
Hasil Pertemuan Menlu Sugiono dengan Amerika Serikat, Bahas Laut China Selatan dan Tarif Trump
Peran Wakil Panglima Krusial, Komisi I DPR Singgung Sengketa Laut China Selatan hingga Keamanan Siber