• Senin, 22 Desember 2025

Dukung Gencatan Senjata di Gaza, Amerika Serikat Kerahkan 200 Tentara ke Israel

Photo Author
- Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:33 WIB
Warga Gaza menyaksikan wilayah mereka luluh lantak dibombardir Israel (Foto: Abdel Kareem Hana/AP)
Warga Gaza menyaksikan wilayah mereka luluh lantak dibombardir Israel (Foto: Abdel Kareem Hana/AP)

KONTEKS.CO.ID - Amerika Serikat tengah menyiapkan opsi pengerahan hingga 200 personel tentara ke Israel sebagai bagian dari dukungan terhadap upaya stabilisasi keamanan dan distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza pasca pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Informasi ini disampaikan oleh dua pejabat AS yang mengetahui langsung rencana tersebut. Menurut pejabat itu, para prajurit tidak akan dikerahkan ke wilayah Gaza secara langsung, melainkan akan beroperasi dari Israel.

Fokus utama misi ini mencakup dukungan logistik, transportasi, rekayasa, serta perencanaan strategis.

Baca Juga: Pemerintah Tolak Terbitkan Visa Indonesia untuk Atlet Senam Israel

“Mereka tidak akan berada di Gaza. Tidak ada pasukan AS di darat di Gaza,” tegas salah satu pejabat tersebut, melansir NBC News, Jumat, 10 Oktober 2025.

Langkah ini merupakan bagian dari pembentukan Sel Koordinasi Sipil-Militer, yang dirancang untuk mendukung pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata serta memastikan kelancaran aliran bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza.

Dukungan Kesepakatan Gencatan Senjata

Inisiatif ini muncul menyusul pengumuman perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang mencakup pembebasan sandera di Gaza serta hampir 2.000 warga Palestina yang ditahan sejak 7 Oktober 2023.

Presiden AS, Donald Trump mengumumkan pada Rabu bahwa tahap awal kesepakatan tersebut telah disetujui.

Ia juga menyatakan rencana untuk melakukan kunjungan ke Mesir guna menghadiri penandatanganan resmi perjanjian itu.

Baca Juga: Dideportasi, Inilah Cerita Kelam Para Aktivis Armada Global Sumud Flotilla untuk Gaza Selama Ditahan Israel

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintah Israel telah memberikan lampu hijau terhadap kesepakatan tersebut pada Jumat pagi waktu setempat.

Kesepakatan ini muncul setelah perang dua tahun yang menghancurkan Gaza dan memicu tekanan internasional terhadap kedua belah pihak.

Konflik tersebut berawal dari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel. Sebagai balasan, Israel melancarkan operasi militer yang menewaskan lebih dari 67.000 orang di Gaza, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X