KONTEKS.CO.ID - Biro Intelijen Federal Amerika Serikat (FBI) merilis foto pria diduga pelaku penembakan loyalis Presiden AS Donald Trump, Charlie Kirk.
Selain itu, FBI juga meminta bantuan netizen untuk menangkap terduga penembak Charlie Kirk saat sedang berpidato tersebut.
Tak tanggung-tanggung, FBI bahkan menyediakan imbalan sebesar US$100 ribu atau sekitar Rp1,6 miliar untuk menangkap terduga pelaku.
Baca Juga: Puan Maharani Sebut Banjir di Bali Bukan Sekadar Bencana Alam, Singgung Kapasitas Negara
"Kami meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi orang yang dicari ini sehubungan dengan penembakan fatal Charlie Kirk di Utah Valley University. 1-800-CALL-FBI," tulis akun FBI Salt Lake City di X, mengutip Jumat, 12 September 2025.
Di akun X tersebut, FBI mengunggah foto terduga pelaku penembakan.
"FBI menawarkan hadiah hingga US$100.000 untuk informasi yang mengarah pada identifikasi dan penangkapan individu atau individu-individu yang bertanggung jawab atas pembunuhan Charlie Kirk pada tanggal 10 September 2025 di Utah Valley University di Orem, Utah," sebut FBI.
Baca Juga: Puslabfor Polri Terjunkan Tim Selidiki Ledakan Pondok Cabe Pamulang
Sebelumnya, video yang diunggah di media sosial memperlihatkan detik-detik Charlie Kirk ditembak.
Dia berbicara sembari duduk di bawah tenda putih bertuliskan slogan "The American Comeback" dan "Prove Me Wrong."
Kemudian, tiba-tiba sebuah tembakan terdengar dan tepat mengenai leher Kirk.
Dia sempat mengangkat tangan kanannya saat darah mengucur deras dari sisi kiri lehernya.
Baca Juga: Preview Persib vs Persebaya: Ujian Berat Maung Bandung, Bajul Ijo Siap Lanjutkan Tren Positif
Artikel Terkait
Waspada! Microsoft dan FBI Keluarkan Peringatkan Serangan Siber Bidik Server Pebisnis dan Pemerintah
FBI Minta Pengguna Android Putus Internet! Ini Ancaman Mengerikan Malware BadBox 2.0
Charlie Kirk, Loyalis Berat Trump Ditembak Mati di Depan Mahasiswa Utah Valley University
Detik-detik Aktivis Pendukung Donald Trump dan Israel Charlie Kirk Tewas Ditembak di Depan Publik
Penembakan Aktivis Charlie Kirk, Donald Trump Sebut Jadi Momen Gelap, Kanada hingga Italia Ingatkan Sinyal Bahaya