Departemen Kehakiman sempat mencapai kesepakatan senilai USD2,5 miliar dengan Boeing pada 2021, tetapi tahun lalu kasus dibuka kembali karena perusahaan dianggap melanggar syarat perjanjian.
Boeing sebelumnya sempat menyatakan bersedia mengaku bersalah, tetapi hakim O’Connor menolak kesepakatan tersebut pada Desember lalu.
Setelah berbulan-bulan perundingan ulang, Boeing dan jaksa mencapai kesepakatan baru pada Mei 2025 yang mencabut dakwaan pidana sekaligus pengakuan bersalah perusahaan.
Departemen Kehakiman beralasan kesepakatan itu lebih bermanfaat bagi kepentingan publik dibanding membawa kasus ke persidangan panjang.
Baca Juga: Garuda Borong 50 Pesawat Boeing, Tapi Baru Dapat 1? Ini Kata Bos Danantara
Meski demikian, hampir 100 keluarga korban menolak kesepakatan itu dan meminta hakim menunjuk jaksa khusus untuk melanjutkan kasus.
Beberapa keluarga datang jauh dari Eropa dan Afrika untuk menyampaikan keberatan.
“Jangan biarkan Boeing membeli kebebasannya,” kata Catherine Berthet asal Prancis, yang kehilangan putrinya dalam kecelakaan Ethiopian Airlines.
Di sisi lain, Departemen Kehakiman menyebut ada keluarga dari 110 korban yang mendukung atau tidak menentang kesepakatan baru.
Baca Juga: Ternyata Pembelian Pesawat Boeing oleh Garuda Masih Tahap Negosiasi
Jaksa juga meminta hakim tetap membuka opsi mengajukan kembali dakwaan konspirasi jika Boeing tidak memenuhi komitmennya dalam dua tahun mendatang.
Namun, persetujuan pengadilan tetap diperlukan, meskipun biasanya hakim federal memberi ruang diskresi bagi jaksa.
Kasus ini berfokus pada perangkat lunak Boeing 737 Max yang mulai digunakan sejak 2017.
Dalam dua kecelakaan mematikan, perangkat tersebut berulang kali menurunkan hidung pesawat karena kesalahan sensor tunggal.
Artikel Terkait
Pesawat Tujuan Bali Putar Balik ke Perth, Penumpang Lihat Api di Mesin
Kronologi Pesawat AirAsia Tujuan Bali Kembali ke Perth, Gangguan Mesin!
Mengenal Teungku Nyak Sandang, Tokoh di Balik Pembelian Pesawat Pertama RI
Tiara Andini Curhat Soal Kursi Pesawat Diserobot, Ternyata Ada Menteri Terlibat!