KONTEKS.CO.ID - Garuda Indonesia ternyata punya rencana besar buat memperkuat armadanya.
BUMN penerbangan ini direncanakan bakal memborong 50 unit pesawat Boeing dari Amerika Serikat.
Tapi yang bikin penasaran, ternyata sampai sekarang baru satu pesawat yang benar-benar diterima Garuda.
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, buka suara soal ini.
Baca Juga: Intip Bocoran Paket Insentif Ekonomi Prabowo: Liburan Akhir 2025 Bakal Banyak Diskon!
Menurutnya, kesepakatan dengan Boeing ini sebenarnya bukan hal baru.
"Kesepakatan itu antara Boeing dan Garuda sudah ada sebelum COVID," kata Rosan usai konferensi pers di Kantor BKPM pada Selasa, 29 Juli 2025.
Ada Hubungan Sama Trump dan Tarif Impor?
Rencana pembelian 50 unit pesawat ini juga berkaitan dengan negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan Presiden AS saat itu, Donald Trump.
Tujuannya? Supaya tarif impor bisa ditekan jadi cuma 19%.
Baca Juga: Raja Thailand Ultah ke-73 saat Lagi Perang, Vibes-nya Tetap Mewah, Kok Bisa?
Namun, Rosan menegaskan bahwa kesepakatan pembelian pesawat ini bukan sekadar bagian dari negosiasi tersebut.
"Memang di dalam satu poin dengan Amerika Serikat dan Indonesia itu mengenai pembelian pesawat Boeing kurang lebih 50," ujarnya.
Pesawat Baru Belum Banyak, Lalu Gimana Nasib 49 Sisanya?
Walaupun kesepakatan sudah lama ada, nyatanya dari 50 unit yang direncanakan, baru satu pesawat yang berhasil diterima oleh Garuda Indonesia.
Artikel Terkait
Catat, Garuda Indonesia Dipinjami Danantara Rp6,65 Triliun, Mau Tambah Ratusan Pesawat
Garuda Indonesia Hentikan Sementara Penerbangan ke Qatar, Gara-Gara Konflik Timur Tengah Memanas
Rp6,65 Triliun Pinjaman Danantara Dipakai Garuda Indonesia buat Citilink, Buat Apa?
Biar Makin Kompetitif, Garuda Indonesia Rombak Jajaran Direksi Sisakan Wamildan Tsani Panjaitan
Garuda Indonesia Jawab Kebutuhan Pesawat Boeing AS, Bagian dari Tarif Dagang 19 Persen
Garuda Indonesia Buka Rute Jakarta-Samarinda Mulai Awal Agustus, Ada Promo Tiket untuk 162 Penumpang
Garuda Indonesia Bayar DP 50 Unit Boeing Tapi Kesepakatan Masih Menggantung