KONTEKS.CO.ID - Amerika Serikat telah mengambil langkah diplomatik tegas dengan menyerahkan nota resmi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Nota tersebut secara eksplisit menolak klaim maritim dan teritorial China yang luas di Laut Cina Selatan.
Beijing dengan cepat merespons, menuduh Washington pada Rabu berusaha "memicu masalah" di kawasan tersebut.
Langkah ini menunjukkan meningkatnya ketegangan dan upaya AS untuk menantang klaim yang dianggapnya tidak sah.
Baca Juga: Hasil Pertemuan Menlu Sugiono dengan Amerika Serikat, Bahas Laut China Selatan dan Tarif Trump
Perwakilan AS untuk PBB, Kelly Craft, mengirimkan nota kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin lalu.
Nota tersebut meminta agar klaim AS dipublikasikan oleh badan PBB yang berwenang.
AS mendasarkan argumennya pada Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) dan putusan arbitrase tahun 2016 antara Filipina dan China.
Putusan tersebut menegaskan klaim historis China di Laut Cina Selatan tidak memiliki dasar hukum internasional.
Baca Juga: Ngeri, Media China Sorot Rencana Prabowo Akuisisi Rudal BrahMos India: Laut China Selatan Mendidih!
Pernyataan AS ini bukan yang pertama, melainkan kelanjutan dari serangkaian protes diplomatik negara lain terhadap klaim China.
Sebelumnya, Indonesia, Vietnam, dan Filipina juga telah menyampaikan nota serupa.
Aksi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan dan solidaritas yang tumbuh di antara negara-negara pengklaim lain yang khawatir terhadap perilaku agresif Tiongkok di perairan strategis tersebut.
Nota diplomatik dari Duta Besar Craft dengan jelas menyatakan "Dalam menegaskan klaim maritim yang begitu luas di Laut Cina Selatan, China bermaksud membatasi hak dan kebebasan, termasuk hak dan kebebasan navigasi, yang dinikmati oleh semua negara."
Artikel Terkait
400 Lebih Warga Gaza Ditembak Mati IDF saat Antre di Pusat Bantuan Buatan Israel dan AS, PBB: Kejahatan Perang!
Warga Jakarta Bisa Bebas PBB Tahun Ini, Begini Cara Dapat Insentifnya!
Setelah IMF, BRICS Desak Reformasi Dewan Keamanan PBB: Dukung India dan Brasil Jadi Anggota Tetap
Anies Mulai Berani Kritik Prabowo: Sorot Ketidakhadiran Presiden di Sidang-Sidang Penting PBB