KONTEKS.CO.ID - Presiden Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri perayaan Bastille Day di Prancis atas undangan langsung dari Presiden Emmanuel Macron.
Kunjungan ini bukan sekadar acara seremonial, tapi juga menjadi sinyal pentingnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Prancis, terutama dalam konteks pertahanan dan kemitraan strategis.
Apa Itu Bastille Day?
Baca Juga: Sebut Pembantu Presiden, Wapres Gibran: Saya Bisa Berkantor di Mana Saja, Jakarta, IKN, Papua
Tiap 14 Juli, rakyat Prancis menghidupkan kembali semangat revolusi lewat Bastille Day—hari bersejarah saat benteng Bastille diserbu pada 1789, menjadi simbol runtuhnya tirani dan lahirnya semangat kebebasan yang mengubah wajah bangsa.
Peristiwa ini bukan sekadar serangan fisik terhadap sebuah bangunan, melainkan simbol perlawanan rakyat terhadap tirani monarki absolut.
Bastille saat itu adalah penjara yang digunakan untuk menahan siapa pun yang dianggap membangkang oleh kerajaan.
Meski hanya dihuni tujuh tahanan, serangan ke penjara itu menjadi titik balik Revolusi Prancis yang mengubah wajah negara tersebut dari kerajaan menjadi republik.
Baca Juga: WHO Minta Kenaikan Cukai Rokok 50 Persen, Ekonom Kesehatan Sebut ini Sangat Mendesak
Latar Belakang Revolusi: Dari Kemiskinan ke Perlawanan
Pada akhir abad ke-18, rakyat Prancis hidup dalam kondisi ekonomi yang sangat buruk.
Pajak tinggi, panen gagal, dan ketimpangan sosial yang parah membuat masyarakat frustrasi.
Ketika Raja Louis XVI terus mengabaikan penderitaan rakyat, amarah publik pun meledak.
Penyerbuan Bastille pada akhirnya menjadi pemantik revolusi besar yang menyapu seluruh negeri.
Prinsip-prinsip "Liberte, Egalite, Fraternite" (Kebebasan, Kesetaraan, Persaudaraan) lahir dari gerakan ini, dan hingga kini menjadi nilai dasar masyarakat Prancis.
Artikel Terkait
Trump Ketok Aturan Baru yang Bisa Ubah Nasib Jutaan Warga AS, Siapa yang Diuntungkan?
Peringkat Orang Paling Kaya di Dunia Juli 2025 Kacau! Siapa yang Lengser, Siapa yang Naik?
Banjir Bandang Texas Telan 104 Nyawa, Termasuk Anak-anak, di Mana Sistem Peringatan?
Setelah IMF, BRICS Desak Reformasi Dewan Keamanan PBB: Dukung India dan Brasil Jadi Anggota Tetap
Tragis, Pria Tewas Tersedot Mesin Pesawat saat Mau Lepas Landas di Bandara Bergamo Italia