KONTEKS.CO.ID - Pada Minggu 22 Juni 2025, Amerika Serikat menyerang 3 (tiga) fasilitas nuklir Iran sekaligus, yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow, militer AS untuk pertama kalinya menggunakan bom anti-bunker GBU-57 Massive Ordnance Penetrator.
Sedangkan dua lokasi lainnya menjadi sasaran utama rudal jelajah Tomahawk. Tidak tanggung-tanggung, total ada 30 BGM-109 Tomahawk dan ditambah dua GBU-57 lagi di fasilitas Natanz.
Baca Juga: Xpeng G6 Meluncur di Indonesia: SUV Listrik Futuristik Harga Rp 599 Juta, Bisa Lawan Tesla?
Israel sebelumnya telah melakukan serangan terhadap lokasi-lokasi ini, menghancurkan sekitar tiga perempat kapasitas industri Iran. Sementara Amerika Serikat menyelesaikan tugasnya dengan serangannya sendiri.
Jenis rudal Tomahawk yang digunakan untuk misi tersebut tidak disebutkan secara spesifik. Tetapi Kepala Koresponden Keamanan Nasional untuk Fox News, Jennifer Griffin, memberi wawasan menarik tentang serangan ini.
Pertama, dilaporkan bahwa rudal Tomahawk diluncurkan dari kapal selam kelas Ohio yang telah dimodifikasi.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 1.873 Titik SPPG
Kedua, target tersulit bagi militer Amerika untuk mencapai lapisan batu bukanlah Fordow, melainkan di Isfahan, di mana mereka tidak menggunakan persenjataan penetrator, hanya rudal Tomahawk. Bahkan, Pentagon belum mengonfirmasi apakah mereka berhasil menghancurkan fasilitas ini secara efektif. ***
Artikel Terkait
Iran Konfirmasi Tidak Ada Kebocoran Nuklir Usai Serangan AS, Aman dan Tak Membahayakan
Iran Balas Serangan AS, Hujani Israel dengan 30 Rudal dan Gempur Bandara Ben Gurion
Rudal Iran Hantam Tel Aviv, Bangunan Ambruk dan Warga Luka, Konflik Kian Tak Terkendali
AS Serang Fasilitas Nuklir dengan Rudal, 97 WNI Sudah Dievakuasi dari Iran
Tak Banyak Orang Tahu, Iran Punya Pesawat Mata-Mata AWACS tapi Tak Digunakan Melawan Israel dan AS