Sebagian besar kardinal pemilih, 53 orang, berasal dari Eropa, diikuti oleh 23 dari Asia, 18 dari Afrika, 17 dari Amerika Selatan.
Baca Juga: Gara-Gara Salah Kirim Alat Musik dari Jakarta, Konser Taeyeon Tokyo Batal, SONE Protes Masal
Lalu 16 dari Amerika Utara, serta masing-masing empat dari Amerika Tengah dan Oseania. Secara keseluruhan, mereka mewakili 17 negara yang berbeda.
Kandidat Paus Baru yang Unggul
Meski banyak spekulasi beredar, belum ada kandidat yang jelas unggul.
Nama Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina dan Kardinal Pietro Parolin dari Italia termasuk di antara yang paling banyak disebut sebagai calon kuat.
Bahkan Tagle dijuluki media Italia sebagai "Bergoglio dari Asia".
Baca Juga: Ayah Mertua Nakal, Manipulasi Harga Saham, Lee Seung Gi Tak Lagi Mau Kenal
Pecorari, seorang veteran konklaf, menggambarkan bagaimana proses informal ini berjalan.
"Kami berkenalan satu sama lain, mengamati, sebelum perlahan-lahan mulai membentuk gambaran tentang siapa paus berikutnya," katanya kepada sebuah surat kabar.
Pecorari menceritakan bahwa beberapa kardinal memilih berbicara santai di restoran sekitar Vatikan, sambil menikmati hidangan khas Italia seperti carbonara, jauh dari suasana formal dan "telinga yang mengintai" di Casa Santa Marta.
Namun, ada juga kardinal yang mengundang rekan-rekannya berkumpul di kamarnya seusai makan malam.***
Artikel Terkait
Paus Fransiskus Wafat, Ini Mekanisme Konklaf untuk Pemilihan Paus Baru
Rangkaian Upacara Sebelum Pemakaman Paus Fransiskus, Jadwal Misa, dan Pemilihan Paus Baru
Fakta-fakta Tentang Konklaf, Pemilihan Paus Baru di Vatikan
7 Mei 2025, Konklaf untuk Pilih Paus Baru, 135 Kardinal Termasuk Ignatius Suharyo dari Indonesia
Peluang Kardinal Suharyo, Uskup Agung Jakarta Ikut Konklaf Jadi Paus Baru