KONTEKS.CO.ID - Paus Fransiskus mewasiatkan agar pemakamannya berlangsung sederhana. Namun permintaan itu berimbas pada pengerahan jet tempur dan rudal canggih.
Pakar keamanan mengatakan, operasi untuk mengamankan pemakaman Paus di depan Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan akan berlangsung sangat rumit.
Dalam permintaan terakhirnya, Paus Fransiskus memang menginginkan pemakaman yang sederhana, tanpa dekorasi khusus ini dan itu. Hal ini sesuai dengan tujuannya selama masa Kepausannya untuk menghindari formalitas dan mendekatkan Gereja Katolik Roma dengan masyarakat.
Baca Juga: Preview Chelsea Vs Everton: Misi Kebangkitan The Blues di Tengah Tekanan
Kerumitan terjadi karena acara ini akan dihadiri oleh puluhan pemimpin agama dan politik dari seluruh dunia, termasuk Presiden Donald Trump, dan ribuan jemaat dari warga sipil biasa.
"Ini yang saya sebut sebagai acara 'Kelas A'," kata Dai Davies, mantan Komandan Divisi di Kepolisian Metropolitan Inggris dan Kepala Perlindungan Kerajaan, mengutip USA Today, Sabtu 26 April 2025.
Tugas Davies adalah menjaga keamanan keluarga kerajaan negara itu, termasuk mendiang Ratu Elizabeth II.
Baca Juga: Pemakaman Paus Fransiskus, Barang Apa Saja yang Dimasukkan Peti Mati? Berikut Perinciannya
"Pemakaman ratu, penobatan raja, Olimpiade, pelantikan Presiden Donald Trump dan pemakaman paus berada di level itu," katanya.
"Anda benar-benar hanya butuh satu elemen agar semuanya menjadi kacau, entah itu seseorang di antara kerumunan yang membenci Trump dan apa yang dia lakukan terhadap Ukraina hingga apa pun yang terjadi di Timur Tengah. Mulai dari kekacauan publik hingga pengendalian massa karena banyak orang mungkin histeris karena kesedihan," papar Davies.
Matteo Piantedosi, Menteri Dalam Negeri Italia, mengatakan, pihak berwenang sedang bekerja dengan asumsi ada 200 pengunjung penting dan delegasi mereka akan menghadiri pemakaman pada tanggal 26 April. Mereka hadir bersama dengan kerumunan massa hingga 200.000 orang.
Baca Juga: Cara Cerdas Memotret Malam Hari dengan Galaxy A56
Garda Swiss, Pasukan Pengamanan Paus
Paus Fransiskus, seperti semua Paus selama 500 tahun terakhir, dilindungi oleh 135 orang yang disebut Garda Swiss, yang seragamnya bergaris-garis biru, merah, dan kuning yang dipadukan dengan helm hitam berbulu menutupi kepala.
Mereka mendapat pelatihan elite dalam hal kontraintelijen, pertempuran jarak dekat, dan penjinakan bom. Menurut surat kabar harian Corriere della Sera, mereka mendapatkan dukungan substansial untuk pemakaman dalam bentuk cincin keamanan ketat di sekitar negara terkecil di dunia -Kota Vatikan hanya seluas 0,19 mil persegi.
Dukungan itu terdiri dari penembak jitu dengan senapan bertenaga tinggi di atas atap dan tentara spesialis yang membawa bazoka anti-drone yang dapat menonaktifkan UAV yang tidak sah dengan gelombang radio.
Baca Juga: Lonceng Basilika Santo Petrus Sudah Berdentang, Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus Dimulai
Keamanan Pemakaman Libatkan Ribuan Polisi
Kepala Polisi Roma, Marcello Fulvi, mengungkapkan, sekitar 8.000 agen keamanan akan hadir, termasuk 2.000 polisi berseragam dan 1.400 polisi berpakaian sipil lainnya.
Mereka akan berpatroli di Basilika dan area sekitar dan sekitarnya. Penghalang massa telah didirikan di dalam dan luar Basilika.
Jet tempur NATO pun akan menegakkan zona larangan terbang. Bahkan rudal antipesawat canggih dan kapal perang angkatan laut bersiaga.
Baca Juga: Connie Bakrie Bawa 37 Dokumen Rahasia, Paling Ngeri soal Kapolri dan Upaya Bubarkan PDIP
"Ini akan menjadi hal yang rumit, setara dengan apa pun yang pernah saya alami dalam setengah abad keamanan," kata Davies. "Jangan lupa juga akan ada banyak petugas perlindungan dari negara-negara yang membawa orang-orang mereka sendiri."
"Kemampuan untuk berkomunikasi secara langsung dan andal dengan ratusan tim keamanan di lapangan yang melindungi setiap pemimpin dunia sangat penting," kata Steven Ricciardi, mantan agen Dinas Rahasia yang sekarang mengarahkan keamanan eksekutif untuk Penasihat Keamanan Perusahaan yang berbasis di Minneapolis.
Agar berjalan lancar, sambung dia, tim keamanan masing-masing negara akan memiliki orang atau tim tertentu dalam keamanan pemakaman yang akan mereka hubungi.
Baca Juga: Warga Norwegia Ditemukan Tewas di Sungai Nagari Pangkalan Limapuluh Kota Sumbar
Melindungi infrastruktur listrik dan telekomunikasi – memastikan lampu tetap menyala dan telepon seluler berfungsi – merupakan komponen yang tidak terlihat tetapi penting.
"Mereka akan memiliki orang yang memantau dan mengelola semua itu untuk mencegah sabotase," kata Ty Richmond, Presiden Allied Universal, sebuah firma keamanan acara besar yang berbasis di California. ***
Artikel Terkait
Pemakaman Paus Fransiskus, Prabowo Titip Surat Pribadi ke Jokowi untuk Pemerintah Vatikan
Kardinal Suharyo Mengaku Tak Punya Persiapan Khusus Ikut Pemilihan Paus Baru alias Konklaf
Gebrakan Bersejarah Kepausan Era Paus Fransiskus: 4 Perempuan Bantu Memimpin Vatikan
Mengurai Tugas Paus, Pemimpin Tertinggi Umat Katolik
Utusan Pemerintah RI untuk Menghadiri Pemakaman Paus Fransiskus Tiba di Roma