KONTEKS.CO.ID - Serangan Israel sebelum fajar terhadap Rumah Sakit al-Ahli di Kota Gaza, rumah sakit besar terakhir yang menyediakan layanan kesehatan kritis di Gaza utara, telah memicu kecaman di Palestina dan di seluruh dunia.
Israel pada hari Minggu mengklaim telah menyerang pusat komando dan kendali Hamas di rumah sakit tersebut tanpa memberikan bukti. Sementara Hamas membantah tuduhan tersebut.
Keuskupan Episkopal Yerusalem, yang mengelola Rumah Sakit al-Ahli, mengutuk serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan itu terjadi pada "Minggu Palma, awal Pekan Suci, minggu paling suci dalam tahun Kristen".
Baca Juga: Sebelum Mengedarkan Uang Palsu, Ini Pekerjaan SA Setelah Pensiun sebagai Artis Sinetron Kolosal
Dikatakannya, serangan kembar tersebut menghancurkan laboratorium genetika dua lantai di rumah sakit tersebut dan merusak apotek, serta gedung unit gawat darurat.
Komite Tinggi Presiden untuk Urusan Gereja di Palestina, yang berafiliasi dengan Gereja Anglikan, mengatakan, serangan tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap kesucian agama dan prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional.
Kepala Komite Tinggi Presiden untuk Urusan Gereja di Palestina, Ramzi Khoury, menegaskan, serangan itu merupakan penghinaan langsung terhadap umat Kristen Palestina dan komunitas Kristen global.
Baca Juga: Genpa Bumi M5,2 Mengguncang NTT
“Rumah Sakit Ahli yang dikelola oleh Anglikan di Gaza adalah tempat penyembuhan dan perawatan bagi warga Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan. Dalam kondisi yang tak tertahankan, para dokter dan perawatnya yang heroik telah merawat warga sipil yang telah mengalami 18 bulan kekerasan yang menghancurkan,” kecam Uskup Agung York Stephen Cottrell dari Inggris, mengutip Al Jazeera, Senin 14 April 2025.
“Bagi satu-satunya rumah sakit Kristen di Gaza yang diserang pada Minggu Palma, itu sangat mengerikan. Saya turut berduka atas saudara-saudari Palestina kami di Keuskupan Yerusalem,” cetusnya.
Israel Sengaja Targetkan Rumah Sakit dan Sekolah
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, pemboman itu memaksa evakuasi pasien dan staf. “Kami menyerukan kepada lembaga-lembaga internasional dan otoritas terkait untuk melindungi sektor kesehatan sesuai dengan hukum dan perjanjian internasional,” ucapnya dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Senin 14 April 2025, Kode Redeem FC Mobile Gratisan Bisa Klaim Pemain Bintang
Jihad Islam Palestina (PIJ), mengatakan, agresi keji tersebut adalah bagian dari serangkaian serangan sistematis yang menargetkan rumah sakit, sekolah, tempat penampungan, dan tenda bagi para pengungsi di Gaza.
"Dalam konteks perang pemusnahan sistematis yang melanggar semua standar kemanusiaan dan moral," ujarnya.
PIJ menyalahkan Israel karena menebar kepanikan di antara pasien dan staf dengan mengeluarkan peringatan sesaat sebelum serangan.
Baca Juga: Akurat dan Gratis, Garena Keluarkan Kode Redeem FF Free Fire Senin 14 April 2025
"Keheningan internasional terhadap Gaza memaksanya menjadi kuburan bagi hukum dan kemanusiaan," tambahnya.
Sebuah brankar tergeletak di tengah puing-puing setelah serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli, yang juga dikenal sebagai RS Baptis atau Ahli Arab, di Kota Gaza pada 13 April 2025.
Rumah sakit memiliki perlindungan khusus berdasarkan hukum internasional. Namun, Israel telah mengepung dan menyerbu rumah sakit tersebut, beberapa kali, dan menyerang beberapa rumah sakit sambil menuduh Hamas menggunakannya sebagai kedok bagi para pejuangnya.
Baca Juga: Telepon, Presiden Xi Jinping Janji kepada Prabowo Memperdalam Kemitraan China-Indonesia
Bulan lalu, Israel menyerang Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, rumah sakit terbesar di Gaza selatan, menewaskan dua orang dan menyebabkan kebakaran besar.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan, rumah sakit itu tidak beroperasi dan seorang anak meninggal akibat terganggunya perawatan.
Rumah sakit itu juga terpaksa memindahkan 50 pasien ke pusat kesehatan lain, tetapi 40 pasien kritis tidak dapat dipindahkan, Tedros menambahkan.
Baca Juga: Mengenal Lima Kereta Api Subsidi Mulai Rp45 Ribu
"Serangan terhadap perawatan kesehatan harus dihentikan," tulis Kepala WHO di X. "Sekali lagi kami ulangi: pasien, petugas kesehatan, dan rumah sakit harus dilindungi. Blokade bantuan harus dicabut. Gencatan senjata."
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan pemboman fasilitas medis oleh Israel telah secara menyeluruh menurunkan akses terhadap perawatan kesehatan di daerah kantong itu.
“Rumah Sakit Al-Ahli telah diserang berulang kali sejak konflik dimulai. Serangan yang menyedihkan ini harus diakhiri. Diplomasi, bukan pertumpahan darah, adalah cara kita mencapai perdamaian abadi,” tulis Lammy di X.
Baca Juga: Suap Korupsi CPO Libatkan Permata Hijau Group, Wilmar Group, dan Musim Mas Group
Qatar mengatakan, serangan terhadap rumah sakit terakhir yang masih beroperasi di Gaza utara adalah pembantaian yang mengerikan dan kejahatan keji terhadap warga sipil. Itu adalah pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional. ***
Artikel Terkait
Kontroversi Besar Snow White 2025 Sebelum Tayang, Mulai dari Alur Cerita hingga Isu Israel-Palestina!
Biadab, Staf PBB Saksikan Tembakan Membabi-buta Israel Terhadap Warga Sipil di Gaza saat Perayaan Idul Fitri
Israel Gempur Gaza Hingga Hari ke-2 Hari Idul Fitri, 80 Warga Palestina Tewas
Google Akuisisi Wiz, Perusahaan Keamanan Asal Israel: Ini Pengaruhnya di Dunia Teknologi
Agenda Presiden Prabowo di Lima Negara Timur Tengah, Bahas Gaza hingga Kerja Sama Perdagangan