KONTEKS.CO.ID - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer mengatakan telah mengusir 24 ribu imigran sejak dirinya menjabat.
Starmer menyampaikan jumlah imigran itu saat berbicara di acara Kejahatan Imigrasi Terorganisasi (Organized Immigration Crime/OIC) di London, Minggu 30 Maret 2025
Dia menyebut angka tersebut merupakan pemulangan imigran tertinggi dalam delapan tahun.
Baca Juga: Tips Makeup Tahan Lama untuk Lebaran hingga 12 Jam
Starmer yang berasal dari Partai Buruh juga menyinggung pembatalan skema Rwanda dan mengkritik pemerintahan sebelumnya.
Skema Rwanda merupakan kebijakan imigrasi Inggris dari Partai Konservatif yang memindahkan pencari suaka dan imigran ilegal ke Rwanda.
Pemerintah sebelumnya, lanjut Starmer, menghabiskan £700 juta untuk skema tersebut. Namun, hanya empat relawan yang dipindahkan ke Rwanda.
Baca Juga: Cara Beli Tiket Wisata Online dengan Mudah dan Aman
"Sekalipun skema ini mulai berjalan dengan baik, hanya sekitar 300 orang per tahun yang akan pergi ke Rwanda," kata Starmer, dikutip Anadolu Agency.
Starmer menyatakan skema Rwanda akan memakan waktu 80 tahun untuk mencapai angka 24.000.
Dalam pidatonya, dia juga "terkejut" saat mengetahui koordinasi yang kurang antara polisi, Pasukan Perbatasan, dan badan intelijen saat menjabat.
"Kami mewarisi fragmentasi total antara kepolisian, Pasukan Perbatasan, dan badan intelijen kami," ungkap Starmer.
Fragmentasi itu menurut dia menciptakan celah sehingga penyelundup bisa menerobos masuk ke Inggris.
Artikel Terkait
Siapa Keir Starmer? PM Inggris Baru Pro Israel yang Menyesal Tak Dekat dengan Ayah
PM Inggris Baru Keir Starmer Umumkan Kabinet Baru, Berikut Daftarnya
Kabar Terbaru Kasus Polisi Malaysia Tembaki WNI Imigran, Menlu Sugiono: Kita Tak Ikut Menyelidiki
Alasan Polisi Penjaga Pantai Malaysia Tembaki Kapal 5 WNI Imigran, Fakta Baru: 1 Saksi Kunci Ditahan
2 WNI di AS Jadi Korban Kebijakan Kontroversial Donald Trump soal Imigran