Mulailah dengan melihat ke arah langit timur, dekat Jupiter yang terlihat. Begitu mereka mulai berterbangan, Anda akan melihat meteor melintas di seluruh kubah langit, bukan hanya di satu area.
Untuk menikmatinya dengan baik, jauhi polusi cahaya, kenakan pakaian yang cocok untuk cuaca dingin dan tenang dalam waktu lama, dan biarkan mata Anda beradaptasi dengan kegelapan.
Dalam kondisi sempurna, Anda mungkin melihat hingga 120 meteor per jam, sebagian besar terang dan seringkali berwarna kekuningan.
Hujan meteor Geminid bergerak dengan kecepatan sedang-lambat dalam istilah meteor, sehingga jarang meninggalkan jejak bercahaya yang panjang.
Berbeda dengan tahun lalu, pada tahun 2025 bulan akan berbentuk sabit yang semakin mengecil pada malam-malam puncak dan tidak akan terbit hingga sekitar pukul 02.00 pagi, yang berarti pengamatan di awal malam tidak terhalang bulan, menurut American Meteor Society.
Setelah bulan terbit, Anda masih dapat terus mengamati dengan menghadap ke barat dengan bulan di belakang Anda.***
Artikel Terkait
Heboh Bola Api di Langit Cirebon, BMKG Pastikan Meteor Besar Jatuh ke Laut Jawa: Itu Bukan Bencana
Bukan Hujan Meteor Draconid, Berikut 5 Fakta Bola Api yang Gemparkan Langit Cirebon
Misteri Bola Api dan Suara Dentuman Keras di Cirebon, BRIN Sebut Berasal dari Meteor Besar
Langit Indonesia Bakal Dihiasi Hujan Meteor Taurid Utara, Ini Waktu dan Cara Melihatnya!
Jadwal Puncak Hujan Meteor Leonid di Indonesia Malam Ini, Jam Berapa?