KONTEKS.CO.ID - Bersamaan dengan struktur batu, survei lapangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebelumnya menemukan ratusan fragmen keramik yang berasal dari abad ke-10 hingga abad ke-20.
Para ahli keramik mencatat artefak tersebut mencerminkan berabad-abad interaksi antara Nusantara dan pedagang maritim China.
Hal ini menunjukkan wilayah sekitar Gunung Tangkil kemungkinan pernah terhubung dengan jalur perdagangan regional.
Baca Juga: Minat Akademis dan Nilai Budaya Terus Meningkat di Gunung Tangkil
Dengan begitu perannya lebih luas daripada sekadar fungsi ritual.
“Keramik ini menunjukkan adanya interaksi ekonomi yang luas,” kata salah satu peneliti seperti dikutip dari Arkeo News.
“Ini penting bukan hanya untuk arkeologi, tetapi juga bagi pemahaman sejarah perdagangan regional.”
Baca Juga: Struktur Tersembunyi Gunung Tangkil Terkuak Lewat Teknologi LiDAR
Meski temuannya kuat, riset lebih lanjut menghadapi batasan lingkungan dan regulasi. Gunung Tangkil berada di dalam kawasan cagar alam Sukawayana.
Hal itu membatasi penggalian dan melarang kerusakan vegetasi, bahkan pemangkasan ranting memerlukan izin khusus.
“Tantangannya kami belum bisa melakukan ekskavasi area kunci,” kata Kepala Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN, Irfan Machmud.
Baca Juga: Gary Iskak Berpulang: Inilah Deretan Jejak Karier Sang Aktor Legendaris yang Tak Akan Terulang
“Sekarang ini kami hanya bisa melakukan analisis permukaan dan survei udara.”
“Kami perlu koordinasi lebih lanjut dengan otoritas kehutanan.”