Kini, ia tinggal bersama nenek dan dua adiknya yang masih bersekolah di SD.
“AL setiap hari jalan kaki hampir 4 kilometer ke sekolah. Dia tinggal dengan neneknya, bersama dua adiknya. Kehidupannya sederhana, tapi anaknya rajin sekolah,” kata salah satu tetangga yang enggan disebut namanya.
Kasus dugaan perundungan siswi MTs di Donggala ini memperlihatkan bahwa praktik bullying masih jadi masalah serius di dunia pendidikan.
Meski mediasi sempat ditempuh, penanganan hukum tetap dibutuhkan agar kasus serupa tidak berulang.
Baca Juga: Bongkar Korupsi Laptop Chromebook Nadiem Cs, Kejagung Periksa Direktur Khatulistiwa Jayasakti Abadi
Pihak kepolisian kini masih mendalami keterangan saksi, termasuk dari pihak korban.
Publik pun menunggu bagaimana tindak lanjut proses hukum ini, karena kasus sudah terlanjur viral dan mendapat perhatian luas.***