Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Bima, Amiruddin mengatakan, banjir dan longsor membuat semua akses masuk di Kecamatan Ambalawi dan Wera tertutup.
"Relawan kami yang membawa logistik bantuan dan ingin mengevakuasi korban terpaksa melewati jalur di Kecamatan Sape, Wera untuk ke Ambalawi benar-benar terputus total," ujarnya.
Bahkan, kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke lokasi.
Sementara, kendaraan roda dua terpaksa melalui jalur ekstrem melewati reruntuhan jalan jembatan, bebatuan dan arus sungai.
"Pokoknya akses ke Kecamatan Ambalawi itu benar-benar terputus, kalau kita paksa juga harus lewat jalur yang berbahaya dan menantang," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Kisah Inspiratif Bripda Annisa: Jembatan Antara Polri dan Masyarakat Papua, Bangun Kedamaian Melalui Ekonomi
Kunjungi Keluarga Korban Penganiayaan KKB, Polres Yahukimo Tegaskan Komitmen Usut Kasus Hingga Tuntas
Warning! BMKG Ungkap Tanda-tanda Awal Banjir Bandang dan Tanah Longsor
Bocah Perempuan Diterkam Buaya Saat Ikut Kakaknya Mancing di Pangkalpinang, Begini Upaya Pencarian dari Tim SAR
Banjir Bandang Terjang Bima NTB, Ibu-ibu dan Anak-anak Hilang Hingga Rumah Hanyut