KONTEKS.CO.ID - Tim Search and Rescue (SAR) masih melakukan upaya pencarian terhadap 10 anak buah kapal (ABK) KM Putri Lancar Samudera B GT14 yang hilang setelah kapal nelayan tersebut tenggelam di perairan Laut Jawa, lepas pantai Indramayu, Jawa Barat.
Kecelakaan laut itu terjadi pada Senin, ketika kapal dihantam gelombang tinggi hingga terbalik dan akhirnya karam.
Kapal diketahui tengah berlayar dari Pelabuhan Eretan, Indramayu, menuju lokasi penangkapan ikan di Laut Jawa.
Baca Juga: LBH Medan: Listyo Sigit Biang Kerok Permasalahan Polri, Prabowo Harus Segera Copot!
Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, mengatakan operasi pencarian terus diintensifkan dengan mengerahkan unsur laut dan personel penyelamat.
Berbagai armada diturunkan guna mempercepat proses evakuasi para korban yang masih belum ditemukan.
“Saat laporan diterima, kami langsung mengerahkan tim rescue dari Pos SAR Cirebon serta kapal Rigid Buoyancy Boat (RBB) Bandung 03,” ujar Ade, Selasa, 16 Desember 2025.
Baca Juga: PSSI Pecat Indra Sjafri sebagai Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Gagal di SEA Games 2025
Selain itu, kapal SAR KN Setyaki 202 juga diberangkatkan menuju titik terakhir kapal diketahui berada untuk memperkuat operasi pencarian di laut.
Saat insiden terjadi, KM Putri Lancar Samudera B membawa total 18 ABK.
Gelombang besar menyebabkan kapal tenggelam dan seluruh awak terlempar ke laut.
Baca Juga: Polri Tegaskan Perkara Berjalan Masih Gunakan KUHP dan KUHAP Lama
Upaya penyelamatan awal dilakukan oleh kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian.
Dua ABK pertama berhasil diselamatkan oleh kapal KN Surya Makmur.
Artikel Terkait
Gempa di Laut Jawa, 33.535 Warga Bawean Masih Mengungsi
Meteor Jatuh di Laut Jawa, Dentuman di Langit Cirebon Terkuak
Heboh Bola Api di Langit Cirebon, BMKG Pastikan Meteor Besar Jatuh ke Laut Jawa: Itu Bukan Bencana
Selain Jakarta Utara, Banjir Rob Juga Landa Indramayu dan Subang, Ribuan Warga Terdampak