Kunjungan AHY bertujuan memetakan kerusakan, memastikan penyaluran bantuan, serta menegaskan prioritas penanganan darurat.
“Bantuan logistik seperti beras dan sembako harus terus mengalir karena masyarakat sama sekali tidak memiliki daya untuk mencukupi kebutuhan harian,” ujarnya.
Alat Berat Didesak Masuk
AHY menilai percepatan pengerahan alat berat menjadi kebutuhan mendesak untuk membuka akses antarwilayah yang banyak terputus. Material longsor yang menimbun jalan serta jembatan yang hancur disebut sebagai hambatan terbesar.
“Antar-kecamatan dan antar-desa harus bisa tersambung kembali, karena banyak jalan putus dan jembatan hancur yang perlu segera diperbaiki,” tegasnya.
Ia juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) segera bergerak cepat membuka jalur-jalur vital tersebut.
Baca Juga: Jalur Medan–Aceh Tamiang Mulai Dapat Diakses
“Pengerahan alat-alat berat seperti eskavator, loader, dan backhoe harus dikawal bersama agar proses pembersihan dan perbaikan dapat berjalan cepat,” tandasnya.
Kondisi tanah yang jenuh air, seperti yang terekam dalam video viral, menunjukkan betapa rentannya wilayah terdampak dan bagaimana pemulihan tidak hanya membutuhkan logistik, tetapi juga rekonstruksi besar-besaran.
Sementara itu, warga masih bertahan dalam keterbatasan, menunggu akses dibuka dan bantuan bisa masuk tanpa hambatan.***
Artikel Terkait
Air Mata di Pengungsian Aceh Tamiang, Ferry Irwandi Ungkap Kondisi Pilu Para Korban: Siapapun Tolong Bantuannya!
Kisah Pilu Desa Sekumur di Aceh Tamiang: Lenyap Sekejap Disapu Air Bah, Kini Hanya Tersisa Masjid Kokoh Berdiri
Paling Parah Terdampak Banjir Bandang, Ini 5 Fakta Penting Aceh Tamiang yang Jarang Diketahui
Harga Pertalite Eceran di Aceh Tamiang Tembus Rp150 Ribu Usai Banjir Bandang, Tidak Masuk Akal
RSUD Aceh Tamiang Ditargetkan Operasi Pekan Ini, Prajurut TNI AL dan Berbagai Pihak Bersihkan Material Sisa Banjir