• Minggu, 21 Desember 2025

Ribuan Lubang Bekas Tambang Sudah Makan Korban Jiwa 51 Anak di Kaltim, Bikin Geram

Photo Author
- Jumat, 5 Desember 2025 | 09:15 WIB
Satu di antara ribuan lubang bekas tambang di Kaltim. (Komnas HAM)
Satu di antara ribuan lubang bekas tambang di Kaltim. (Komnas HAM)

KONTEKS.CO.ID - Anggota Komisi XII DPR RI, Syafruddin, menyoroti pentingnya langkah mitigasi bencana di wilayah rawan, khususnya di Kalimantan Timur.

Ia menyatakan kekhawatirannya atas potensi bahaya yang muncul akibat aktivitas pertambangan skala besar di daerah tersebut.

Menurut Syafruddin, praktik penambangan perusahaan besar telah menyebabkan kerusakan hutan dan pencemaran sungai.

Baca Juga: Putin Murka Kesepakatan Perdamaian Ukraina Mandek: Rusia Siap Perang jika Eropa Memulai

Dampak ini tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga menghilangkan anak-anak sungai yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem lokal.

“Kalimantan Timur termasuk daerah yang rentan terhadap bencana alam. Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup harus mengambil langkah serius,” ujarnya dalam raker dengan Menteri LH, Rabu lalu.

Syafruddin menekankan keberadaan sekitar 1.700 lubang bekas tambang yang belum direklamasi menambah potensi risiko bencana di daerah tersebut.

Baca Juga: Didukung Banyak Negara, Indonesia Dorong Royalti Musik Global yang Transparan dan Berkeadilan

Ia meminta Kementerian LH memperketat proses pemberian dan perpanjangan izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) bagi perusahaan pertambangan.

“Perusahaan yang melanggar aturan, termasuk Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, harus mendapat sanksi tegas,” ujarnya. “Bisa berupa sanksi administratif, penghentian kegiatan, hingga pencabutan izin.”

Data mencatat, 51 anak telah meninggal akibat kecelakaan di lubang bekas tambang, menandakan seriusnya kondisi di lapangan dan perlunya tindakan lebih cepat untuk melindungi keselamatan warga.

Baca Juga: Persib Tak Gentar Ladeni Sang Pemuncak Klasemen Borneo FC, Marc Klok: Capek, tapi Kami Antusias!

“Sangat memprihatinkan jika kita lambat bertindak,” tambahnya.

Ke depan, Syafruddin berencana menelusuri lebih jauh dampak aktivitas tambang di Kalimantan Timur serta sejauh mana perusahaan memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X