• Minggu, 21 Desember 2025

Dedi Mulyadi: Hutan di Jabar Hanya Tersisa 20 Persen

Photo Author
- Selasa, 2 Desember 2025 | 13:34 WIB
Gubernur Dedi Mulyadi soroti kerusakan hutan di Jabar (Instagram @dedimulyadi71)
Gubernur Dedi Mulyadi soroti kerusakan hutan di Jabar (Instagram @dedimulyadi71)

KONTEKS.CO.ID - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi mengungkapkan, kerusakan hutan di wilayahnya kini sudah mencapai 80 persen.

Pria yang kini akrab disapa KDM itu menyebut, wilayah di Jawa Barat yang masih berupa hutan masih tersisa 20 persen.

"80 persen kan dalam keadaan rusak," ujarnya dalam keterangan tertulis, yang diterima, Selasa 2 Desember 2025.

Baca Juga: KAI Geber Perbaikan Jalur KA yang Terdampak Banjir di Sumatera

Eks Bupati Purwakarta itu mengatakan, Desember 2025 Pemprov Jabar mulai penanganan kerusakan hutan dengan melibatkan unsur masyarakat di Jabar untuk pemulihan.

Ke depan, hektare hutan akan dikelola oleh dua warga yang bertugas menanam kemudian merawat pohon hingga kokoh dan kuat.

"Mereka mendapat upah dalam setiap hari distandarkan oleh saya, Rp50 ribu. Itu lebih mahal dibanding upah nyangkul di daerah tertentu yang hanya Rp30 ribu. Kenapa harganya Rp50 ribu? Agar banyak rakyat yang dilibatkan," kata KDM.

Sementara, jenis pohon yang ditanam akan ditentukan Pemda Provinsi Jabar mulai dari beringin sampai nangka.

Baca Juga: Oleksandr Usyk Bidik Deontay Wilder sebagai Lawan Utama, Menanti Duel Besar 2026

"Kita tanami pohonnya perpaduan pohon hutan yang tidak bisa ditebang dan pohon produktif, seperti pete, jengkol, nangka sehingga masyarakat dalam jangka panjang mendapat hasilnya," tukasnya.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi menyoroti bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra dan Aceh.

Dia membagikan video banjir di akun Instagram @dedimulyadi71 pada 1 Desember 2025.

Baca Juga: Gubernur Pramono Anung Sampai Memohon ke Peserta Reuni 212

Ia menyoroti misteri kayu gelondongan dan memberi pernyataan tegas, "Sepengetahuan saya, tidak pernah ada pohon di rimba raya roboh bergelimpangan karena bunuh diri massal."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X