KONTEKS.CO.ID - Fenomena unik kembali terjadi di pesisir selatan Yogyakarta.
Air Pantai Baron Gunungkidul berubah menjadi dua warna, yaitu cokelat dan biru, sejak Senin pagi, 24 November 2025.
Perubahan warna ini sontak membuat wisatawan penasaran, hingga cuplikannya ramai dibagikan di media sosial.
Baca Juga: 5 Tahun Hak Dosen Terabaikan, Menteri Keuangan Purbaya Kini Siap Lunasi Kewajiban Tukin
Fenomena tidak lazim ini memunculkan berbagai spekulasi dari warganet.
Namun menurut petugas di lapangan, kondisi tersebut merupakan kejadian yang wajar ketika musim hujan mulai intens mengguyur kawasan utara Gunungkidul.
Fenomena Dua Warna Muncul Usai Hujan Deras
Perubahan warna air laut di Pantai Baron dipicu oleh meningkatnya debit sungai bawah tanah yang bermuara langsung ke laut.
Baca Juga: MUI Desak Pemerintah dan DPR Revisi UU Perpajakan yang Membebani Rakyat Miskin
Ketika wilayah utara mengalami hujan deras, aliran sungai membawa material tanah dan sedimen dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan warna air cokelat yang tampak “bersisian” dengan warna biru laut.
Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto, mengatakan bahwa fenomena seperti ini bukan hal baru.
“Iya mulai pagi ini berubah warna. Ini biasa terjadi saat musim hujan seperti saat ini,” ujarnya saat dihubungi Senin, 24 November 2025.***
Ia menjelaskan bahwa aliran dari sungai bawah tanah tersebut sesekali terlihat seperti tidak menyatu dengan air laut, sehingga tampak terbentuk dua warna kontras.
Surisdiyanto menyebut kondisi seperti ini biasanya kembali normal dalam dua hingga tiga hari, asalkan tidak turun hujan lagi di daerah hulu.
Menarik Perhatian Wisatawan, Aktivitas Nelayan Tetap Normal
Fenomena air dua warna ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Banyak pengunjung yang memanfaatkannya untuk mengambil foto atau video karena jarang terjadi.
Baca Juga: Gus Ipul Singgung Kepemimpinan Ulama dalam Polemik Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf: Tunggu Pengumuman Resmi!
Menurut Surisdiyanto, kondisi tersebut tidak mengganggu aktivitas warga pesisir, termasuk nelayan.
Artikel Terkait
Erupsi Gunung Semeru: Asap Putih Membumbung Tinggi Hingga 1.000 Meter, Status Masih Awas
Update Longsor Banjarnegara, Pencarian 16 Korban Tertimbun Terkendala Alat Berat
Anak Harimau Sumatra Terjebak Perangkap Babi di Agam, Begini Kondisinya
Gadai Ilegal Makin Mengkhawatirkan di Sumatra Utara, OJK Beri Peringatan Warga
Gempa Blitar Magnitudo 5,2 Terasa hingga Bali, Berikut Penjelasan Terkini