2 Gempa Beruntun Hantam Gorontalo Kurang dari Satu Jam, Begini Penjelasan BMKG

KONTEKS.CO.ID - Wilayah Provinsi Gorontalo kembali digetarkan dua gempa bumi beruntun pada Kamis, 20 November 2025 dini hari.

Kedua gempa tercatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hanya berjarak sekitar 47 menit, menggetarkan kawasan Bonebolango dan Pohuwato.

BMKG mencatat gempa pertama terjadi pada pukul 03.42 WIB dengan magnitudo 2,5. Episenter gempa berada pada koordinat 0,20 Lintang Selatan dan 122,96 Bujur Timur, atau sekitar 84 km Barat Daya Bone Bolango, Gorontalo.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,4 Hantam Sulawesi Utara, BMKG Sebut Berpusat di Melonguane

Gempa terjadi pada kedalaman 34 km, sehingga termasuk kategori gempa dangkal yang umumnya berkaitan dengan aktivitas sesar lokal maupun deformasi zona subduksi di wilayah utara Sulawesi.

Tak sampai satu jam kemudian, gempa kedua menyusul. Guncangan dengan magnitudo 3,4 tercatat pada pukul 04.29 WIB.

BMKG menyebut episenter gempa berada pada 0,54 Lintang Utara dan 121,88 Bujur Timur, atau 11 km Barat Laut Pohuwato, Gorontalo.

Kedalaman gempanya mencapai 81 km, mengindikasikan aktivitas dari zona subduksi Sulawesi Utara yang dikenal aktif.

Kedua gempa ini dilaporkan tidak berpotensi tsunami dan hingga laporan ini diturunkan belum ada informasi mengenai kerusakan ataupun dampak signifikan terhadap masyarakat sekitar.

Data Masih Bisa Berubah

BMKG menegaskan bahwa seluruh informasi awal ini masih bersifat sementara dan dapat mengalami pemutakhiran sesuai kelengkapan data.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,3 Goyang Boven Digoel Papua, Belum Ada Laporan Dampak Kerusakan

“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG di aun X-nya, @infoBMKG.

Gorontalo Masuk Wilayah Aktif Seismik

Gorontalo dan wilayah sekitarnya berada di zona tektonik aktif yang dipengaruhi pertemuan Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, serta berbagai sistem sesar lokal. Aktivitas gempa dengan magnitudo kecil hingga menengah merupakan fenomena yang umum terjadi.