• Senin, 22 Desember 2025

Sadis, KKB Yahukimo Bunuh Guru saat Bersama Murid Mau Tanam Pohon di Luar Sekolah

Photo Author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 15:58 WIB
KKB Kembali berulah. Setelah menembak mati seorang pekerja jalan di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, kini seorang guru meninggal dibunuh mereka di Yahukimo. (Ilustrasi Mid Day)
KKB Kembali berulah. Setelah menembak mati seorang pekerja jalan di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, kini seorang guru meninggal dibunuh mereka di Yahukimo. (Ilustrasi Mid Day)

 

KONTEKS.CO.ID – Aksi di luar perikemanusiaan kembali terjadi di Tanah Papua. Seorang guru diduga dibunuh secara keji di Yahukimo oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Pembunuhan dilakukan saat korban bersama murid-muridnya melakukan pembelajaran luar kelas.

Guru bernama Melani Wamea, 31, tewas dibunuh KKB di Kampung Holuwon, Distrik Holuwon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Juga: Geng Solo Masih Bercokol, Prof Ikrar: The Jokowi Legacy Sangat Berbahaya Bagi Indonesia, Enggak Lulus SMP Bisa Jadi Wapres

Beruntung tiga orang guru lainnya berhasil selamat dari aksi yang sama. Nanun mereka mengalami trauma hebat akibat peristiwa pembunuhan tersebut.

“Kami sangat berduka atas gugurnya salah satu tenaga pendidik yang mengabdi di pedalaman Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan,” kata Kapolres Yahukimo AKBP Zet Saalino, melansir Minggu 12 Oktober 2025.

Kapolres menegaskan, perbuatan tak berperikemanusiaan itu adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun. Pihaknya sudah menurunkan tim guna menyelidiki dan mengejar sekelompok OTK tersebut yang diduga sebagai pelaku.

Baca Juga: Ini 13 Perusahaan Besar Diuntungkan Rp2,54 Triliun dari Penjualan BBM di Bawah Harga Pokok

Korban Melani Wamea adalah salah satu tenaga pendidik di Sekolah Jhon D Wilson Holuwon Yahukimo. Ia diserang oleh KKB saat bersama guru lainnya dan para murid mau melakukan kegiatan penanaman pohon di area perbukitan sekitar sekolah.

Kronologi Kejadian Penyerangan

Merujuk keterangan saksi, penyerangan berdarah ini berawal saat guru dan murid berjalan menuju lokasi penanaman pohon yang berjarak 30 menit dari sekolah.

Sesampainya di lokasi, seorang murid melihat ada dua orang membawa parang dan panah di bawah bukit yang diduga mau memalang jalan.

Baca Juga: Asosiasi Chef Indonesia Komentari Desakan agar MBG Dihentikan

Saksi kemudian menuruni bukit untuk memastikan informasi tersebut. Namun, di tengah perjalanan, saksi mendengar suara rintihan dan teriakan minta tolong dari arah bawah bukit.

Saat tiba di lokasi, saksi mendapati korban Melani Wamea dalam kondisi kritis dengan luka tusukan di tubuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X