• Minggu, 21 Desember 2025

Banjir Bali 2025 Jadi Sorotan Nasional, Menteri LH Hanif Faisol Tegaskan Jalur Hukum Menanti Pihak yang Abaikan Aturan Lingkungan

Photo Author
- Minggu, 14 September 2025 | 12:30 WIB
Menteri Lingkungan Hidup(LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, siap lakukan penegakan hukum terkait penyebab banjir Bali. (instagram/haniffaisolnurofiq)
Menteri Lingkungan Hidup(LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, siap lakukan penegakan hukum terkait penyebab banjir Bali. (instagram/haniffaisolnurofiq)

KONTEKS.CO.ID - Bali kembali menjadi pusat perhatian nasional, bukan karena pariwisatanya, melainkan bencana banjir yang melanda sejak Rabu, 10 September 2025.

Hujan deras nonstop sejak Selasa pagi memicu banjir besar di sejumlah wilayah, bahkan disertai tanah longsor.

Bencana ini memakan korban jiwa hingga 17 orang, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali per Jumat, 12 September 2025.

Baca Juga: Ternyata di Ungaran Ada Surga Tersembunyi! 5 Wisata Viral di Semarang Ini Bikin Banyak Orang Pengen Balik Lagi

Presiden dan Menteri LH Turun ke Lokasi

Banjir yang melumpuhkan beberapa daerah seperti Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Tabanan, Karangasem, hingga Badung membuat Presiden Prabowo turun langsung meninjau korban.

Tak hanya Presiden, Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, juga hadir di Bali pada Sabtu, 13 September 2025.

Dalam keterangannya, Hanif menyebut masalah tata lingkungan di Bali belum berjalan dengan baik.

Baca Juga: Saingan Serius BYD Dolphin, Mobil Listrik Baru Ini Usung Fitur Modern yang Bikin Tergoda

Menurutnya, ini salah satu penyebab utama banjir semakin parah.

Ia menekankan perlunya perhatian lebih, tanpa mengorbankan daya tarik wisata Bali.

“Konversi lahan pertanian dan hutan wajib dihindari sebisa mungkin,” ujar Hanif kepada wartawan di Tabanan, Sabtu, 13 September 2025.

Masalah Lingkungan Jadi Akar Masalah

Baca Juga: Ganda Campuran Adnan-Indah Tersingkir di Semifinal Hong Kong Open 2025, Indonesia Pulang Hampa

Hanif menilai bahwa perubahan fungsi lahan secara masif telah mempersempit ruang resapan air.

Selain itu, timbulan sampah yang menyumbat drainase di hilir juga memperburuk kondisi banjir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X