Baliho-baliho dengan pesan keras bermunculan di sudut-sudut kota.
Beberapa di antaranya bertuliskan: “Pak Presiden Prabowo, Pecat Bupati Sudewo atau Jateng Boikot Partai Gerindra” dan “Bupati Pati Sudewo Mundurlah Ksatria atau Dilangsir Paksa”.
Pesan tersebut dianggap mewakili kemarahan sebagian besar warga Pati yang merasa kebijakan kenaikan pajak sebelumnya telah membebani mereka.
Baca Juga: Dirut Agrinas Mundur Mendadak, Joao Angelo: Saya Malu
Menurut Supriyono, gelombang perlawanan ini tidak hanya soal kebijakan pajak, tetapi juga menyangkut rasa keadilan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin daerahnya.
“Kami ingin pemimpin yang benar-benar mendengar suara rakyat, bukan hanya bereaksi saat tekanan datang,” tegasnya.
Hingga kini, Bupati Sudewo belum memberikan tanggapan terbaru terkait tuntutan pengunduran diri tersebut.
Namun, situasi di lapangan menunjukkan bahwa aksi Rabu nanti berpotensi menjadi puncak dari rangkaian protes yang bisa memengaruhi stabilitas politik di Kabupaten Pati.***
Artikel Terkait
Kontroversi Bupati Pati Menaikkan Pajak PBB hingga 250 Persen, Mendagri Beri Reaksi
Ditolak Warga, Bupati Pati Akhirnya Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen
Pajak Kendaraan Beres dalam Hitungan Menit Lewat SIGNAL
Pajak Bumi dan Bangunan Naik 300 Persen, Warga Jombang Protes Bayar PBB Pakai Uang Receh Segalon: Nggak Ada Uang Lagi, Pakai Celengan Anak!