KONTEKS.CO.ID - Serangan brutal terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. KKB kembali beraksi brutal, dua warga sipil jadi korban hanya dalam dua hari.
Insiden berdarah ini menandai eskalasi kekerasan yang semakin mengkhawatirkan di wilayah tersebut.
Dua Hari, 2 Warga Sipil Tewas
Korban pertama, Syafaruddin, seorang pengemudi ojek, ditembak pada Jumat, 11 Juli 2025 sekitar pukul 11.45 WIT di Distrik Wanwi.
Baca Juga: 7 Cara Atasi Google Drive Penuh: Tips Praktis Biar Penyimpanan Lega Lagi
Tubuhnya ditemukan dengan luka tembak di kepala dan kaki. Lebih tragis lagi, jasadnya dibuang ke jurang sedalam 500 meter.
Evakuasi korban dilakukan tim gabungan Polri dan TNI dalam kondisi medan ekstrem.
Mereka harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer, lanjut dengan sepeda motor sebelum akhirnya membawa jenazah menggunakan ambulans.
Baca Juga: Marc Marquez Selebrasi ala Aura Farming Pacu Jalur Usai Menang MotoGP Jerman, Netizen Riau Heboh!
Pelaku penembakan diduga kuat merupakan kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Sehari setelah kejadian itu, Sabtu malam 12 Juli 2025 pukul 19.30 WIT, KKB kembali beraksi di wilayah berbeda.
Korban kedua adalah Edi Hermanto (39), seorang wiraswasta asal Probolinggo, Jawa Timur. Ia ditembak saat sedang duduk santai di rumahnya di sekitar Pasar Sentral Kota Mulia, Puncak Jaya.
Modus Serangan dan Dugaan Pelaku
Menurut informasi awal, Edi sedang menikmati kopi di dalam rumahnya ketika dua orang tak dikenal mengetuk jendela.
Baca Juga: Twibbon MPLS 2025 untuk TK-SMA, Gratis, Keren, dan Bisa Dibuat Sendiri Lewat HP!
Saat ia membuka jendela, salah satu pelaku langsung menembak dari jarak dekat, peluru bersarang di pelipis mata kiri hingga menembus bagian belakang kepala.
Artikel Terkait
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Nias Selatan
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Tinggi, Warga Diminta Waspada
Gempa Magnitudo 4,6 Getarkan Wonosari Gunungkidul DI Yogyakarta
Ikan Cirata Disebut Tak Layak Konsumsi, Begini Kata Dedi Mulyadi: Citarum harus Segera Dibenahi
Aipda Eka Disanksi Polda Bali Gara-Gara Intimidasi Jurnalis, Ada Peran Pacar Wartawan Gadungan?