• Minggu, 21 Desember 2025

Profil Selat Bali, Jalur Vital Kapal Penyeberangan Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk

Photo Author
- Kamis, 3 Juli 2025 | 06:55 WIB
Posisi Selat Bali jalur kapal penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk dan sebaliknya. (Istimewa)
Posisi Selat Bali jalur kapal penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk dan sebaliknya. (Istimewa)

KONTEKS.CO.ID - KetapangGilimanuk jadi nadi penghubung Jawa-Bali, tetapi arus ganas dan musibah kapal mengintai setiap waktu.

Selat Bali, bentangan air sempit yang memisahkan Pulau Jawa dan Bali, telah lama menjadi nadi penting transportasi laut nasional.

Setiap harinya, puluhan kapal feri hilir-mudik membawa ribuan penumpang dan kendaraan antara Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi dan Gilimanuk di Jembrana.

Namun di balik perannya yang strategis, Selat Bali menyimpan risiko besar.

Baca Juga: Kapal Penyeberangan Tenggelam di Selat Bali, 65 Orang dan 22 Kendaraan Belum Ditemukan

Sejumlah insiden tragis membayangi jalur ini, dari kapal terbakar hingga tenggelam dihantam arus kuat dan kelebihan muatan.

Kondisi geografis Selat Bali menjadikannya menantang bagi pelayaran.

Wilayah ini memiliki arus laut permukaan yang kencang, terlebih saat musim angin timur bertiup kencang antara Mei hingga Agustus.

Tinggi gelombang kerap mencapai dua meter lebih, membuat kapal rentan oleng, terutama saat bongkar muat.

Baca Juga: Kru Tewas saat Berenang ke Darat Ketika Kapal Tugboat Kandas di Sulawesi Tenggara

Rekam jejak kecelakaan memperkuat reputasi Selat Bali sebagai perairan berisiko.

Pada 2016, KMP Rafelia 2 tenggelam akibat kelebihan muatan, menewaskan sejumlah penumpang.

Pada 2021, KMP Yunicee karam di dekat Gilimanuk setelah dihantam gelombang kuat, menewaskan tujuh orang dan menyebabkan puluhan lainnya hilang.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UGM yang Hilang dalam Kecelakaan Kapal di Maluku Tenggara Ditemukan Meninggal

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X