• Senin, 22 Desember 2025

Warga Adat Tutup Pulau Wayag, Pelaku Pariwisata Raja Ampat Ungkap Kekhawatiran

Photo Author
- Senin, 23 Juni 2025 | 14:15 WIB
Kawasan Raja Ampat (unsplash.com)
Kawasan Raja Ampat (unsplash.com)

“Sulit mempertahankan pesan keberlanjutan jika pemandangan dari kapal menyampaikan hal yang berbeda.”

Menurutnya, kredibilitas sangat penting bagi segmen wisata bernilai tinggi di Raja Ampat, terutama dari wisatawan Eropa dan Amerika Utara yang peduli lingkungan.

“Kita tidak boleh mengirim pesan yang membingungkan. Yang rusak bukan hanya lingkungan, tapi integritas. Dan itu jauh lebih sulit diperbaiki,” ujarnya.

Meski sebagian besar resort belum melaporkan pembatalan tamu, kekhawatiran soal persepsi jangka panjang terus tumbuh.

“Bukan terumbu karang yang terancam saat ini, tapi kepercayaan,” ujar Ketut Astawa, manajer Raja Ampat Dive Lodge. “Dan, jika itu hilang, pemulihannya sulit.”

Baca Juga: Pulau Wayag dan Manyaifun Batangpele Ditutup Sementara, Kemenpar Pastikan Raja Ampat Aman Dikunjungi Wisatawan

Protes ini juga menunjukkan ketegangan lokal.

Beberapa tokoh masyarakat menilai pariwisata membatasi mata pencaharian tradisional tanpa memberi dampak ekonomi besar, sedangkan tambang, meski merusak lingkungan, dianggap menawarkan pekerjaan.

Pencabutan izin secara mendadak dinilai memicu kekecewaan dan membuat investor ragu.

Menteri Pariwisata Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan keamanan dan kenyamanan wisatawan adalah prioritas utama dalam pengelolaan destinasi nasional, termasuk Raja Ampat.

Baca Juga: Soal Izin PT GAG Nikel di Raja Ampat Tak Dicabut Pemerintah, Ini Informasi yang Didapat Komnas HAM

Saat ini, Kementerian Pariwisata, Kementerian Dalam Negeri, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat setempat tengah memperkuat kerja sama lintas sektor untuk menjaga stabilitas dan keamanan di Raja Ampat.

Kementerian Dalam Negeri juga telah menginstruksikan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Pemkab Raja Ampat untuk berkoordinasi dalam melindungi wisatawan dari potensi gangguan.

“Kami berkomitmen menjadikan Raja Ampat sebagai tolok ukur pariwisata berkualitas berbasis konservasi,” ujar Widiyanti.

Baca Juga: Resmi, Pemerintah Izinkan PT GAG Nikel Keruk Lagi Kekayaan Alam di Kawasan Raja Ampat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X