"Untuk perusahaan besar yang didukung oleh dua pemegang saham utama, dengan penjualan yang terus meningkat dan beberapa indikator positif, fakta bahwa perusahaan itu bisa tiba-tiba kolaps adalah sesuatu yang tidak dapat saya antisipasi," sesal Li, seraya menambahkan bahwa ia belum menerima pembayaran kembali dari perusahaan tersebut.
CNN telah menghubungi Baidu dan Geely untuk meminta komentar mengenai kolapsnya usaha patungan mereka.
Ledakan kendaraan listrik di China lahir dari taruhan besar yang dilakukan Beijing terhadap teknologi niche yang saat itu pada tahun 2000-an.
Pada awal 2010-an, pemerintah mendeklarasikannya sebagai sektor strategis, menghujaninya dengan insentif finansial yang melimpah, yang melahirkan beberapa produsen kendaraan listrik terkemuka dunia seperti BYD, yang penjualannya tahun lalu melampaui Tesla.
Hal ini juga menghasilkan hampir 500 merek mobil domestik yang mencapai puncaknya sekitar tahun 2019. ***
Artikel Terkait
Honda, Nissan, dan Mitsubishi Bentuk Aliansi Bendung Kebangkitan Mobil Listrik China
Lindungi Industri Dalam Negeri, 70.000 Mobil Listrik China Menumpuk di Pelabuhan Brasil
BYD Rampungkan Pabrik Mobil Listrik China di Indonesia Akhir 2025, Modalnya Rp16,3 T
PM Li Qiang Datang, Indonesia Banjir Pabrik Mobil Listrik China
Mobil Listrik China Bikin Geger! Diskon Ambyar, Harga Turun Sampai Rp100 Juta!