• Minggu, 21 Desember 2025

PM Li Qiang Datang, Indonesia Banjir Pabrik Mobil Listrik China

Photo Author
- Senin, 26 Mei 2025 | 10:05 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat  menyambut PM China, Li Qiang. Investor China tertarik bangun ekosistem EV di Indonesia. (Dok: Satpres)
Presiden Prabowo Subianto saat menyambut PM China, Li Qiang. Investor China tertarik bangun ekosistem EV di Indonesia. (Dok: Satpres)


KONTEKS.CO.ID - Kedatangan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang ke Indonesia membawa angin segar bagi industri otomotif nasional.

Rombongan pengusaha yang Li Qiang bawa berakhir bahagia untuk Indonesia. Khususnya industri otomotif.

Chief Information Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (BP Danantara), Pandu Sjahrir, mengungkapkan, banyak perusahaan asal China yang ingin berinvestasi di Indonesia. Tapi setidaknya ada empat perusahaan yang menunjukkan kuatnya minat berusaha di Tanah Air.

Baca Juga: Lebih dari 11 Ribu Warga Brebes Terdampak Banjir Rob

"Saya tak bisa sebut namanya (perusahaannya). Terkait baterai, dari sisi electric vehicle, mereka tertarik di sana. Dari sisi data center, investor juga sangat tertarik di sana. Dari sisi investment juga di sisi consumer. Mereka juga tertarik di daerah sana. Jadi kami lihatlah satu demi satu," kata Pandu di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta Selatan, melansir Senin 26 2025.

Danantra mendorong China supaya mau mendirikan pabrik di sini. Dengan demikian bisa menjadi momentum menukarkan informasi dan pengetahuan.

"Keinginan kami (bangun pabrik), soal EV (mobil listrik) itu kita memegang dari atasnya, hulu. Sekarang kita naikkan knowledge kita ke hilir. Nantinya juga kalau kita ingin pembangunan, misalnya mobil listrik atau apa kita maunya juga ada peningkatan pengetahuan di kitanya," paparnya.

Baca Juga: Profil Barry Tamin, Jejak Bisnis Adik Ipar Raffi Ahmad Suami Caca Tengker, Komisaris Sarinah yang Baru

Menurut Pandu, bangsa ini perlu belajar banyak dari China. Mulai dari pengetahuan, pengembangan teknologi sampai pada mendorong sumber daya manusia. Hal ini menjadi salah satu modal Indonesia untuk bisa menjadi pemain utama di sektor tersebut.

"Jadi per hari ini China yang advance, kita belajar langsung aja dari mereka. Tapi nantinya insya Allah bisa juga kita jadi salah satu pemimpinnya di sini," harapnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X