KONTEKS.CO.ID - Bencana banjir rob melanda sejumlah desa di pesisir Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dan merendam ribuan rumah warga.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Brebes, Wibowo Budi Santoso, sedikitnya 11 ribu jiwa terkena dampaknya.
Peristiwa ini telah berlangsung selama empat hari terakhir, dan air pasang laut membanjiri pemukiman terutama pada pagi dan sore hari, meskipun biasanya air surut kembali pada siang hari.
“Wilayah yang paling parah terdampak adalah Desa Prapag Lor, Kecamatan Losari, dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga masuk ke dalam rumah,” jelas Wibowo, Senin hari ini.
Desa lain yang terdampak antara lain Randusanga Kulon di Kecamatan Brebes serta Prapag Kidul di Kecamatan Losari.
Meski rumah tergenang, sebagian besar warga tetap bertahan dan tidak mengungsi karena kondisi serupa sudah sering terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Banjir Rob Genangi Sejumlah Wilayah Jakarta Utara di Awal 2025
BPBD Kabupaten Brebes menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji kepada warga yang terdampak.
Wibowo juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 pihaknya bersama pemerintah daerah telah mengusulkan proyek penanganan rob senilai Rp250 miliar ke Kementerian PUPR.
Namun, hingga kini belum ada kejelasan soal realisasinya.
Upaya relokasi warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai juga pernah dilakukan pada 2023.
“Namun banyak dari mereka kembali ke lokasi semula karena berbagai alasan. Padahal, kalau mereka bersedia pindah ke rumah susun yang disediakan, tanggul bisa dibangun untuk mencegah banjir rob,” ujarnya.
Baca Juga: Banjir Rob Masih Menggenangi Sejumlah di Jakarta Utara, Depan JIS Sudah Surut
Selain merendam rumah, banjir rob juga mengganggu akses jalan di desa-desa terdampak.
Artikel Terkait
9 Titik Banjir Rob Fase Bulan Purnama di Jakarta, BPBD DKI Peringatkan Warga Ibu Kota
BMKG Prediksi Super New Moon Picu Pasang Air Laut Maksimum dan Banjir Rob pada 10 Maret 2024, Waspada!