Taksi Terbang EHang 216-S Diuji Raffi Ahmad: Harga Rp8,7 Miliar dan Siap Mengudara di IKN 2028

Itulah sebabnya, kendaraan ini dianggap sebagai solusi mobilitas udara yang lebih terjangkau dalam jangka panjang, terutama di kawasan perkotaan padat dan masa depan seperti IKN.

Dari Uji Terbang Boneka ke Penumpang Nyata

Baca Juga: 6.000 Orang Tewas dan Negara Rugi Rp43 T karena Truk ODOL, Menhub Dudy Tolak Penundaan

Sebelum digunakan secara komersial, EHang 216-S telah melalui berbagai tahap uji coba—mulai dari demo penerbangan tanpa penumpang hingga membawa boneka simulasi manusia.

Namun kali ini berbeda.

Dengan izin dari otoritas kelaikudaraan yang berada di bawah Kementerian Perhubungan, EHang 216-S akhirnya diperbolehkan melakukan demo terbang dengan manusia sungguhan di dalamnya.

Hal ini menandai langkah penting menuju pengoperasian komersial.

Baca Juga: Preview Salzburg Vs Real Madrid: Laga Penentu di Grup H Piala Dunia Antarklub 2025

Selain menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap teknologi ini, uji coba dengan penumpang juga menjadi validasi langsung terhadap keamanan dan keandalannya.

Langkah Awal Menuju Langit IKN 2028

Jika semua proses perizinan dan pengembangan berjalan lancar, EHang 216-S akan mulai terbang secara komersial di wilayah IKN pada 2028.

Pemerintah melihat moda transportasi ini sebagai salah satu tulang punggung mobilitas cerdas dan ramah lingkungan di ibu kota baru.

Baca Juga: Di Depan Hakim, Fariz RM Nyatakan Pensiun dari Hingar-bingar Panggung Musik

Kini, tinggal menunggu bagaimana masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya merespons kehadiran teknologi ini.

Apakah taksi terbang bisa menjadi solusi kemacetan di masa depan?

Atau justru memunculkan tantangan baru dalam regulasi dan keselamatan udara?

Yang pasti, langkah-langkah awal sudah dilakukan.