KONTEKS.CO.ID - Ini adalah cerita tujuh tahun lalu, dengan aktor utamanya adalah Ronald Cheong, mantan pemain bulu tangkis nasional Singapura.
Ronald Cheong yang pada 2018 berusia 83 tahun, mengisi masa tuanya dengan merestorasi shuttlecock bekas.
Ia memotong bulu rusak, merekatkan yang masih bisa digunakan, lalu mengeringkannya di bawah matahari untuk digunakan lagi.
Cheong mengatakan telah mempraktikkan kegiatan ini selama lebih dari 60 tahun, sejak berhenti dari tim nasional dan beralih menjadi pelatih.
Itu dilakukannya demi menyediakan shuttlecock murah untuk anak didiknya.
“Saya berharap suatu hari kita punya pemain Singapura yang benar-benar bisa jadi juara dunia,” ujarnya pada Channel NewsAsia, kala itu.
Baca Juga: Kekuatan Pencarian Korban Tanah Longsor di Dua Dusun di Cilacap Dipertebal
Setiap minggu, Cheong mengambil shuttlecock bekas di aula olahraga Bedok yang dikenalnya lama, mengambil apa pun yang bisa diselamatkan.
Di rumahnya, ia menyortir shuttlecock yang masih layak, memangkas bulu rusak, lalu memasang bulu dari stok lama menggunakan tang dan lem.
Dalam satu proses restorasi, Cheong bisa memakan waktu sekitar 20 menit untuk satu shuttlecock agar bulu baru yang dipasang sesuai ketebalan aslinya.
Baca Juga: Merek Shuttlecock Lokal yang Cocok untuk Latihan dan Bertanding
Dia juga perlu mengamplas jika ada kelebihan bulu. “Kalau terlalu tebal, terbangnya tidak stabil.”
Cheong mengakui tidak semua shuttlecock bisa diselamatkan.