KONTEKS.CO.ID - Mantan pebulu tangkis tunggal putri nomor satu dunia asal Taiwan, Tai Tzu-ying, mengumumkan pensiun dari dunia bulu tangkis yang telah membesarkan namanya.
Pengumuman itu ia sampaikan melalui akun media sosialnya, @tai_tzuying yang dilansir Senin, 10 November 2025.
Unggahannya itu sekaligus menutup perjalanan panjang karier yang membawanya menjadi salah satu talenta paling berpengaruh dalam satu dekade terakhir.
Baca Juga: Ramai Komentar di Akun BGN, Pegawai Dapur MBG Protes: Woiii, Bayar Noh, Belum Digaji!
“Pertama-tama saya ingin berterima kasih kepada semua orang atas perhatian dan dukungan selama ini. Saya secara resmi mengumumkan pensiun saya di sini,” tulis Tai Tzu-ying.
Pebulu tangkis berusia 31 tahun itu mengungkapkan rasa terima kasih kepada keluarga, pelatih, tim medis, rekan setim, serta para penggemar yang menyertainya dalam berbagai momen baik saat meraih puncak prestasi maupun melalui masa-masa sulit.
Tai juga menyinggung kembali perjalanan berat yang ia alami pada 2024, khususnya ketika tampil di Olimpiade Paris. Ia tersingkir di fase grup, berbeda dari pencapaiannya di Olimpiade Tokyo 2020 ketika meraih medali perak.
Baca Juga: Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Keluarga Terima Rp50 Juta per Tahun
“Tahun lalu adalah tahun yang berat bagi saya. Saya tidak tahu apakah kaki saya bisa bermain dengan lancar. Saya hanya tahu bahwa saya berjuang keras mempertahankan kesempatan yang hampir tidak mungkin,” tulisnya.
Biodata Tai Tzu Ying, Karier Gemilang, dan Strategi Unik
Karier Tai Tzu-ying dimulai sejak sekolah dasar, terdorong oleh ayahnya yang juga terlibat dalam bulutangkis kota Kaohsiung. Ia mulai bermain di kelas empat atau lima dan berhasil memenangkan gelar divisi dua saat kelas enam.
Tidak lama kemudian, Tai menjadi pemain termuda yang berlaga di divisi pertama turnamen nasional. Pada 2011, di usia 16 tahun 6 bulan, ia mencetak sejarah sebagai juara nasional termuda China Taipei.
Dalam karier profesionalnya, Tai telah meraih 12 gelar plus 6 runner-up di era BWF Superseries, dan setelah format berubah menjadi BWF World Tour, ia menambahkan 15 gelar plus 10 runner-up, termasuk dua kemenangan Indonesia Open Super 1000.
Ia juga mengoleksi tiga gelar Kejuaraan Asia dan satu medali emas Asian Games. Tai Tzu-ying dikenal unik karena tidak melakukan analisis video lawan jelang pertandingan.