KONTEKS.CO.ID – Jadwal final Wimbledon 2023 tunggal putri antara Ons Jabeur Vs Marketa Vondrousova telah dirilis dan untuk ulasan lengkapnya ada di sini.
Jadwal final Wimbledon 2023 tunggal putri antara Ons Jabeur Vs Marketa Vondrousova merupakan jadwal pertandingan turnamen tenis Grand Slam lapangan rumput yang akan digelar dari All England Lawn and Tennis Club, pada Sabtu, 15 Juli 2023, mulai pukul 20.00 WIB (disiarkan langsung SPOTV dan beIN Sports).
Siapa tulis sejarah baru?
Juara baru Wimbledon akan dinobatkan saat Ons Jabeur menghadapi Marketa Vondrousova untuk memperebutkan gelar tunggal putri.
Kedua pemain mengincar kemenangan Grand Slam perdananya setelah menderita sakit hati karena kekalahan terakhir di awal karier mereka.
Bagi Jabeur, salah satu dari dua kekalahan terakhirnya terjadi di Centre Court tahun lalu, ketika dia membuang keunggulan satu set untuk kalah dari Elena Rybakina.
Petenis Tunisia itu bertujuan untuk membalas kekalahan itu kali ini, dan menjadi wanita Afrika atau Arab pertama yang memenangkan mahkota utama dalam proses tersebut.
Jabeur belajar dari kekalahan tahun lalu
Di era Terbuka, hanya satu pemain yang mewakili negara Afrika yang memenangkan gelar tunggal Grand Slam - Johan Kriek dari Afrika Selatan di Australia Terbuka 1981. Kriek juga menang lagi setahun kemudian, meski saat itu dia sudah mewakili Amerika Serikat.
Saat Jabeur berusaha untuk menjadi wanita pertama dari benua Afrika yang memenangkan Grand Slam, dia termotivasi oleh balas dendam di All England Club dan menggunakannya untuk mengalahkan Rybakina di perempat final.
Petenis Kazakhstan itu adalah salah satu dari empat juara Grand Slam yang telah dikalahkan Jabeur dalam perjalanan yang sulit ke final 2023, setelah juga berhasil melewati pemegang gelar Australia Terbuka Aryna Sabalenka, pemenang Wimbledon dua kali Petra Kvitova, dan juara AS Terbuka 2019 Bianca Andreescu.
Dia mengatakan ketika datang ke final, tidak ada bedanya apakah Anda menghadapi juara utama atau tidak.
"Saya pikir final adalah final. Siapa pun yang bisa menahan lebih banyak emosi, siapa pun yang bisa lebih siap di lapangan, pasti akan memenangkan pertandingan," beber Jabeur jelang final seperti dilaporkan dari berbagai media Eropa.
Laju Jabeur ke final besar lainnya datang di musim stop-start di mana dia terhambat oleh cedera dan menjalani operasi lutut kecil.