Kemenangan di Bangkok pun tak hanya bermakna secara prestasi, tetapi juga menjadi simbol sportivitas dan kepedulian kemanusiaan.
Sukses Kawinkan Medali Emas
Sebelumnya, kesuksesan juga diraih tim tenis putri Indonesia yang memastikan emas beregu setelah menumbangkan Thailand dengan skor tipis 2-1 di hadapan publik tuan rumah.
Indonesia sempat berada dalam tekanan setelah Priska Nugroho kalah pada partai tunggal pertama dari Mananchaya Sawangkaew dengan skor 2-6, 4-6.
Kondisi berbalik saat Janice Tjen tampil pada laga kedua. Bermain tenang namun efektif, Janice menaklukkan Lanlana Tararudee melalui duel tiga set melelahkan, 4-6, 6-4, 6-3, dan menyamakan skor menjadi 1-1.
Pada partai penentuan, duet Aldila Sutjiadi/Janice Tjen menunjukkan mental juara. Menghadapi pasangan tuan rumah Mananchaya Sawangkaew/Peangtarn Plipeech, ganda Indonesia menang dua set langsung dengan skor ketat 7-5, 7-5.
“Tentu tidak mudah karena kami saling mengejar poin. Kuncinya, kami mencoba menikmati pertandingan agar bisa bermain lebih lepas,” ujar Tjen seusai laga.
Dengan hasil tersebut, tenis Indonesia menutup SEA Games 2025 dengan dua medali emas beregu, sekaligus meninggalkan pesan kuat bahwa kemenangan sejati tak hanya diukur dari podium, tetapi juga dari kepedulian terhadap sesama.
Artikel Terkait
Tim Tenis Indonesia Bidik Emas SEA Games 2025, Janice Tjen Siap Bawa Pulang Gelar
An Se Young Panen Rp12,6 M dari 10 Gelar BWF 2025, Tapi Pendapatannya Kalah Jauh dari Atlet Tenis
Pelti Rilis 13 Nama Tim Tenis Lapangan Indonesia di SEA Games 2025, Janice Tjen Jadi Senjata Utama
Dari Senyap ke Sengit, Tenis Meja Indonesia Kembali ke Pentas Internasional setelah 15 Tahun
Sempat Bikin Cemas, Janice Tjen Cetak 2 Kemenangan Beruntun untuk Medali Emas Tim Beregu Putri Tenis SEA Games 2025