• Minggu, 21 Desember 2025

Kalah dari Jonatan Christie, Pebulu Tangkis Malaysia Ini Diancam Dibunuh oleh Warganet Thailand

Photo Author
- Minggu, 7 Desember 2025 | 07:45 WIB
Atlet badminton Malaysia yang sempat menduduki peringkat 4 BWF diancam dibunuh oleh warganet asal Thailand. (Foto: IG Daren Liew)
Atlet badminton Malaysia yang sempat menduduki peringkat 4 BWF diancam dibunuh oleh warganet asal Thailand. (Foto: IG Daren Liew)

KONTEKS.CO.ID – Bagi seorang atlet, kalah atau menang di pertandingan adalah hal biasa. Tapi tidak bagi segelintir orang di luar arena.

Segelintir orang inilah yang membuat pebulu tangkis Malaysia, Daren Liew, cemas.

Ia pernah diancam dibunuh seusai kalah dari Jonatan Christie di Badminton Asia Championship 2022. Saat itu, Daren Liew kalah di babak 16 besar dengan skor 14-21, 21-13, 19-21.

Baca Juga: Kemenag Imbau Masjid Gelar Salat Gaib dan Galang Solidaritas Bantuan Korban Banjir Aceh-Sumatera

Seusai drama tiga gim yang melelahkan di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Filipina, pada 28 April 2022, ia mendapatkan ancaman pembunuhan dari seseorang tak bertanggung jawab di media sosial.

Ancaman ini mengejutkan semua orang, terutama penggemar badminton dunia.
"Saya sudah bermain dengan baik, tapi gagal menyelesaikannya dengan positif," respons Daren saat itu.

Bukannya mendapat dukungan setelah berusaha keras melawan Jonatan Christiw, dia justru mendapat pesan langsung (DM) di akun Instagram pribadinya.

Baca Juga: 2 Gempa Beruntun Guncang NTT Pagi Ini, Berikut Penjelasan Lengkap BMKG

DM itu berisi ujaran kebencian, perundungan, bahkan Daren diancan dibunuh. Pada tangkapan layar yang sempat dibagikannya dengan tulisan "Serius?", terlihat kalimat tidak pantas yang disampaikan sebuah akun IG.

Unggahan atlet kelahiran Kuala Lumpur ini langsung menarik perhatian para penggemar bulu tangkis. Banyak yang menduga ini adalah ulah warganet dari Indonesia (+62).

Tetapi kabar ini segera bisa ditepis. Melalui unggahan di X, seorang badminton lovers mengatakan, setelah dicek terhadap akun si pengirim ancaman, ternyata country calling code yang melekat pada akun pegancam bukan +62, melainkan +66.

Kode negara +66 diketahui adalah milik Thailand. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X