Menurutnya, proses investigasi sepenuhnya menjadi kewenangan federasi maupun otoritas terkait.
Baca Juga: Filipina Minta Indonesia, Malaysia, dan Singapura Siaga Bantu Evakuasi Gempa Cebu
“PBSI belum menghubungi kami. Soal penyelidikan juga bukan ranah PB Djarum,” ucap Yoppy.
Meski begitu, ia menegaskan klubnya akan mendukung penuh aturan yang berlaku.
“Kami akan mengikuti setiap proses sesuai ketentuan yang ada,” tegasnya.
Baca Juga: Petugas SPPG Aniaya Wartawan saat Liput Keracunan MBG, Kepala BGN Minta Maaf
Bukan kali pertama bulu tangkis Tanah Air diguncang masalah serupa. Pada 2021, BWF pernah menjatuhkan sanksi kepada delapan pemain Indonesia.
Mereka yang terbukti melakukan match fixing adalah Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, Androw Yunanto, Sekartaji Putri, Mia Mawarti, Fadilla Afni, Aditiya Dwiantoro, serta Agripinna Prima Rahmanto Putra.***
Artikel Terkait
Jesita Putri Miantoro Mundur dari Pelatnas PBSI, Cedera ACL Paksa Gantung Raket di Usia Muda
Komang Ayu Cahya Dewi Putuskan Mundur dari Pelatnas PBSI Usai Gemilang di Piala Uber 2024
Alasan PBSI Rombak Formasi Ganda Putri Terungkap
Daftar Pemain Kejuaraan Dunia Junior 2025 Dirilis, Ada Ubed! Ini Skuad Lengkap PBSI Putra-Putri
PBSI Pastikan WONDR by BNI Sirkuit Nasional A Jawa Barat Digelar Awal Oktober 2025