Ide ini bertujuan memberikan pengalaman bertanding yang lebih kaya bagi para pebulutangkis muda Indonesia, agar mereka terbiasa menghadapi lawan dari berbagai negara sejak usia dini.
PBSI melihat peluang untuk melibatkan atlet junior dari kawasan Asia seperti Thailand, Malaysia, Filipina, Jepang, hingga Korea Selatan.
Hal ini sekaligus menjadi respons atas dinamika persaingan regional, mengingat Indonesia merupakan bagian dari Badminton Asia.
Meski masih sebatas wacana, topik ini cukup mendapat respons positif, karena bisa menjadi “simulasi mini” turnamen internasional tanpa harus keluar negeri.
Baca Juga: Mahfud MD Mantap Tuding Budi Arie Terlibat Kasus Judol: Patut Diduga Keras, Bukan Fitnah!
Standardisasi Pelatnas dan Peran Teknologi Jadi Sorotan
Selain Sirnas, isu lainnya yang turut dibahas adalah standarisasi proses rekrutmen ke pelatnas (pusat pelatihan nasional).
Banyak klub berharap adanya kejelasan sistem seleksi yang lebih transparan dan berbasis merit, agar setiap atlet punya peluang yang setara.
Tak kalah penting, peran teknologi juga disinggung dalam diskusi.
Baca Juga: Kiromal Katibin Juara Piala Dunia Panjat Tebing 2025, Bendera Indonesia Berkibar di Prancis
Mulai dari analisis performa atlet, penggunaan data statistik, hingga pengembangan metode latihan berbasis digital.
PBSI dinilai perlu mendorong modernisasi di tingkat klub, agar kesenjangan kualitas pembinaan bisa diminimalkan.
Menatap Masa Depan Bulutangkis Indonesia dengan Satu Tujuan
Pertemuan antara PBSI, klub, dan para legenda ini bukan sekadar seremonial.
Artikel Terkait
Verstappen Senggol Russell di Lap Akhir Barcelona, Rosberg Geram: Harusnya Dapat Bendera Hitam!
Alwi Farhan, Apri-Febi Langsung Tancap Gas di Indonesia Open 2025: Putri KW Berdarah-darah!
Silaturahmi Nasional PP PBSI dan Pengprov, Terungkap Pelatnas Cipayung Kurang Bahan untuk Regenerasi
Hapus Dahaga Gelar, PBSI: Alwi Farhan dkk Butuh Dukungan Langsung Masyarakat di Lapangan Indonesia Open 2025
Jadwal indonesia Open 2025 Hari Kedua: 9 Wakil RI Bermain, Ada si Cantik Komang Ayu dan Pembuktian Chico