• Senin, 22 Desember 2025

Jumlah Bulu dalam Shuttlecock Bulu Tangkis Harus 16, Ini Alasannya

Photo Author
- Senin, 19 Mei 2025 | 16:15 WIB
Shuttlecock atau kok yang dipakai untuk badminton alias bulu tangkis. (Freepik)
Shuttlecock atau kok yang dipakai untuk badminton alias bulu tangkis. (Freepik)

Jumlah tersebut sudah terbukti memberikan performa terbaik, baik dari segi putaran, kecepatan, maupun daya tahan.

Maka tak heran jika hingga kini, meski inovasi bahan terus berkembang, jumlah bulu tetap dipertahankan sebagai salah satu elemen kunci dalam olahraga bulu tangkis.

Kok Badminton Terbuat dari Apa?

Bulu-bulu kok badminton biasanya berasal dari sayap kiri angsa atau bebek.

Sayap kiri dipilih karena dapat menghasilkan putaran yang lebih stabil dan konsisten saat shuttlecock terbang.

Keseimbangan ini sangat penting untuk memastikan arah dan kecepatan pukulan tetap akurat.

Proses pemilihannya tidak sembarangan. Hanya bulu dengan kualitas tinggi—yang lurus, simetris, dan tidak cacat—yang digunakan.

Panjang bulu biasanya berkisar antara 62 hingga 70 milimeter.

Baca Juga: Pelatnas Cipayung, Jantung Pembinaan Bulu Tangkis Indonesia

Setelah dipotong, bulu-bulu ini disusun membentuk lingkaran dan dimasukkan ke dalam dasar shuttlecock dengan sudut yang presisi.

Bagian dasar atau kepala shuttlecock biasanya terbuat dari gabus alami yang diperoleh dari kulit pohon gabus.

Gabus ini kemudian dilapisi dengan kulit tipis agar bentuk dan kekuatannya tetap terjaga ketika terkena pukulan keras.

Pemasangan bulu dilakukan secara manual atau dengan bantuan alat, lalu diikat dengan benang nilon atau lem khusus.

Seiring perkembangan teknologi, shuttlecock sintetis mulai dikembangkan, terbuat dari plastik atau nilon.

Keunggulannya adalah lebih tahan lama dan murah diproduksi, serta tidak bergantung pada burung sebagai sumber bahan.

Meski demikian, dari sisi aerodinamika, shuttlecock berbulu alami tetap yang paling unggul, terutama untuk turnamen profesional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X