PBSI Ubah Metode Promosi Degradasi Atlet Penghuni Pelatnas Cipayung, Ini Penjelasan Taufik Hidayat

KONTEKS.CO.ID - Induk bulu tangkis Indonesia atau PBSI mengubah metode promosi degradasi atlet yang penghuni Pelatnas Cipayung.

Ke depan, PBI tidak akan menunggu waktu enam bulan hingga satu tahun untuk menentukan status pemain.

Untuk diketahui, PBSI memberlakukan sistem promosi dan degradasi setiap enam bulan sekali.

Baca Juga: Pemakaman Ray Sahetapy Tunggu Kepulangan Anak dari Amerika Serikat

"PBSI mengubah metode promosi degradasi dengan tidak menunggu waktu hingga enam bulan sampai dengan satu tahun," tulis pernyataan PBSI di akun Instagram menukil Rabu, 2 April 2025.

"Atlet yang tidak berprestasi atau tidak mencapai perkembangan yang ditetapkan akan dikembalikan ke klub masing-masing setelah melalui pertimbangan yang sangat matang dari pelatih yang meliputi penilaian teknik, fisik, dan data-data penunjang dari atlet tersebut," lanjutnya.

Sementara, Taufik Hidayat menegaskan tidak akan membiarkan pemain yang tidak berprestasi bersantai-santai di Pelatnas PBSI.

Baca Juga: Korlantas Polri Klaim Kecelakaan dan Korban Saat Arus Mudik Lebaran 2025 Menurun, Ini Datanya

Wakil Ketua Umum PBSI itu menyebut, tak ingin para pemain yang tidak memiliki prestasi dan sulit berkembang akan dengan cepat dikeluarkan.

"Jadi sistemnya nggak kayak dulu, tunggu setahun lagi untuk promosi degradasi. Enggak. Ini bisa kapan saja," kata Taufik.

"Bisa kapan saja. Kalau sudah dikasih pertandingan, nggak ada hasilnya, buat apa? Lebih baik kami majukan yang di sini. Apalagi dia orangnya sudah lama di sini," lanjutnya.

"Buat apa lagi mesti tunggu lama? Buang-buang waktu," tambahnya.

Baca Juga: Masih Fresh: EA Sports Luncurkan Kode Redeem FC Mobile Edisi Lebaran Hari Ketiga 2 April 2025

Namun, keputusan untuk mendegradasi pemain juga akan mendapat pertimbangan matang dari pelatih.
Legenda bulu tangkis tunggal putra itu memastikan, atlet penghuni Pelatnas PBSI adalah pemain yang memiliki motivasi besar untuk mengejar prestasi.