Garis lapangan masih ditandai menggunakan kapur, yang harus diperbarui setiap hari sebelum pertandingan dimulai.
Baca Juga: Penyebab Hujan Es di Yogyakarta, Ahli Perubahan Iklim Beri Penjelasan
Selain itu, racket yang digunakan masih terbuat dari kayu, dan kok yang dipakai adalah tipe Jaques 'Association First Choice' sebelum akhirnya berubah menjadi kok standar pada 1910.
4. Atlet Negara Lain Mulai Ikut Bertanding
Pada 1930-an, atlet dari luar Inggris mulai ikut serta di All England, diawali oleh Denmark.
Pada 1950-an, atlet Malaysia pun mulai berpartisipasi, yang akhirnya membuat turnamen ini semakin kompetitif.
Baca Juga: Twitter Down, Ribuan Orang Ngeluh Platform X Elon Musk Tak Bisa Diakses
Pada masa itu, All England masih dianggap sebagai kejuaraan dunia tidak resmi, meski telah melahirkan banyak legenda, termasuk Rudy Hartono dari Indonesia.
Ia memenangkan delapan gelar tunggal putra, rekor yang masih belum terpecahkan hingga kini.
5. Berpindah Venue dan Pernah Alami Mati Listrik
Turnamen ini awalnya digelar di London Scottish Drill Hall, kemudian pindah ke Crystal Palace setelah tiga tahun. Sayangnya, pencahayaan di sana sangat buruk, ditambah kondisi angin yang sulit diprediksi.
Baca Juga: Preview Bayer Leverkusen Vs Bayern Munchen: Menanti Bara Kejutan di BayArena
Venue pun kembali berpindah ke London Rifle Brigades City Headquarters, namun tempat ini terlalu kecil, membuat atlet dan penonton harus berdiri dekat dengan lapangan. Bahkan, pertandingan sempat terhenti akibat mati listrik dan cuaca buruk.
Sejak tahun 1957, Wembley Arena menjadi venue utama All England selama 37 tahun, sebelum akhirnya pindah ke Utilita Arena Birmingham.
Kini, All England menjadi turnamen wajib bagi para atlet bulu tangkis terbaik dunia.
Baca Juga: Sumpah WNI Tiga Pemain Naturalisasi, Empat Stafsus Menteri Hukum Ikut ke Roma
Tahun 2022, Indonesia mengirimkan 15 wakil, dengan sektor ganda campuran memiliki jumlah peserta terbanyak.
Artikel Terkait
Sabet Gelar Juara Beruntun, Raymond-Nikolaus Jadi Harapan Baru Ganda Putra Indonesia
Jadwal Wakil Indonesia di All England 2025: Jonatan Christie dan Lima Pemain Lain Siap Tampil Hari Ini
Sabar-Reza dan Hendra Setiawan Debut di All England 2025, Pemain dan Pelatih
Anthony Ginting Absen, Brian Siap Hadapi Tantangan di All England 2025
Sabar-Reza Makin Percaya Diri Dilatih Hendra Setiawan di All England 2025