nasional

Dua Bibit Siklon Sekaligus Terdeteksi Dekati Indonesia, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi

Senin, 8 Desember 2025 | 14:57 WIB
BMKG deteksi dua siklon sekaligus dekati wilayah Indonesia dan berpotensi picu bencana hidrometeorologi (Foto: BMKG)

KONTEKS.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan publik untuk waspada setelah dua sistem bibit siklon teridentifikasi aktif di sekitar perairan Indonesia.

Keberadaan Bibit Siklon Tropis 93W dan 91S dinilai dapat memicu cuaca ekstrem yang berdampak pada aktivitas harian masyarakat, sektor pelayaran, hingga potensi bencana hidrometeorologi.

BMKG menyampaikan bahwa kedua sistem tersebut memiliki peluang berkembang yang masih rendah.

Baca Juga: Siklon Tropis Senyar Muncul di Selat Malaka: Fenomena Langka yang Bikin Aceh dan Sumatera Dikepung Air Bah

Namun, lembaga itu menekankan bahwa dampak tidak langsung tetap bisa muncul dalam bentuk hujan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, serta gelombang laut yang meningkat di wilayah yang berada dalam jalur sirkulasinya.

Bibit Siklon 93W: Menguat di Utara Papua, Dekati Filipina

Bibit Siklon Tropis 93W merupakan sistem yang lebih dulu terbentuk. BMKG mencatat pembentukannya terjadi pada 28 November 2025 di Samudra Pasifik Utara, di timur laut Papua.

Pergerakan sistem ini terus berlanjut hingga pusat sirkulasinya kini berada di sekitar Kepulauan Samar, Filipina, tepat di sebelah utara Sulawesi Utara.

“Saat ini pusat sirkulasi terdeteksi di sekitar Kepulauan Samar, Filipina, sebelah utara Sulawesi Utara, dengan kecepatan angin maksimum sekitar 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum 1.005 hPa,” tulis BMKG pada Senin, 8 Desember 2025.

Meski masih berstatus potensi rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan, sistem 93W telah menimbulkan efek lanjutan bagi beberapa wilayah Indonesia.

BMKG memetakan daerah yang berpeluang mengalami hujan intensitas sedang hingga lebat, yaitu Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara.

Baca Juga: Cuaca Jabodetabek 8 Desember 2025: BMKG Warning Hujan Lebat dan Petir, Ini Wilayah Paling Rawan

Selain itu, peningkatan gelombang laut dengan kategori moderate sea (1,25–2,5 meter) diperkirakan terjadi di Perairan Kepulauan Sangihe–Talaud, Perairan utara Raja Ampat, Samudra Pasifik utara Maluku hingga Papua.

Fenomena ini dianggap penting untuk diantisipasi, terutama bagi transportasi laut dan aktivitas nelayan.

Halaman:

Tags

Terkini