KONTEKS.CO.ID - Aksi seorang pendakwah muda asal Kediri, Mohammad Elham Yahya Luqman atau Gus Elham, yang terekam kamera menciumi anak-anak perempuan di hadapan jemaah saat sedang berceramah, telah viral dan memicu kemarahan luas.
Publik (warganet) mengecam keras tindakan ini dan menilainya sebagai dugaan tindakan pedofilia yang berlindung di balik kedok agama.
Video Gus Elham Cium Anak Bikin Resah
Dampak keresahan publik ini sampai ke telinga pemerintah pusat. Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’i, tidak tinggal diam.
Baca Juga: Netflix Guyur Bonus Rp250 Miliar ke Sony Gara-gara 'K-Pop Demon Hunters', Sekuel Siap Tayang 2029!
Ia secara tegas sepakat dengan kecaman masyarakat dan menuntut agar praktik yang meresahkan dan berpotensi merusak psikologis anak-anak tersebut segera dihentikan.
“Saya kira saya sepakat dengan pendapat publik itu dan ini harus dihentikan,” kata Syafi’i di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 11 November 2025.
Ironisnya, Gus Elham bukanlah pendakwah biasa. Ia adalah sosok yang sangat populer dan memiliki banyak pengikut.
Baca Juga: Respons Laksana Handoko Usai Lengser dari Kepala BRIN: Kembali ke Riset Fisika Kuantum!
Statusnya sebagai figur panutan diperkuat oleh latar belakang keluarganya; ia adalah putra dari K.H. Luqman Arifin Dhofir (Pengasuh Ponpes Al-Ikhlas 1) dan cucu dari K.H. Mudhofir Ilyas, seorang tokoh pendiri pesantren terkemuka di Kaliboto, Kediri.
Statusnya sebagai "Gus" memberinya otoritas moral dan relasi kuasa yang kini dipertanyakan.
Tindakan yang dipertontonkan di depan umum ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan Islam, khususnya pesantren, yang sedang berjuang keras melawan isu kekerasan seksual.
Aksi Gus Elham, yang dilakukan secara terbuka di depan jemaah, menciptakan preseden berbahaya dan merusak kepercayaan orang tua terhadap keamanan anak-anak mereka di lingkungan pengajian dan lembaga pendidikan agama.
Menyadari ancaman sistemik ini, Wamenag Syafi’i menegaskan bahwa pemerintah sebenarnya telah memiliki perangkat aturan untuk mencegahnya.