• Minggu, 21 Desember 2025

Wamenag: Tahun Baru Islam Momentum Perkuat Ikatan Sosial

Photo Author
- Rabu, 19 Juli 2023 | 14:02 WIB
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki

KONTEKS.CO.ID - Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengajak sengenap umat muslim Indonesia untuk menjadikan perayaan peringatan 1 Muharram 1445 H sebagai momentum intropeksi diri dan memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat Indonesia yang sangat beragam.

Hal ini disampaikan Saiful saat mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam peringatan Gebyar Hijriah Tahun Baru Islam 1445 H di Masjid Istiqlal Jakarta pada Rabu, 19 Juli 2023.

"Momentum ini memiliki makna semangat yang kuat untuk mempererat hubungan baik antarsesama umat manusia dan memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat Indonesia yang sangat beragam," kata Saiful R. Dasuki.

Dalam Gebyar Hijriah Tahun Baru Islam 1445 H, terihat hadir Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Ketua Harian BPMI KH. Nasaruddin Umar, Menko PMK, Muhadjir Effendy, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Pembina Majlis Darul Mustafa dan Wakil Ketua Umum PBNU, KH. Zulfa Mustafa.

Dalam kegiatan ini, penceramah, Ketua Yayasan Alfachriyah, Serang - Banten, Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, dan hadir juga Atase Agama Kedutaan Besar Malaysia.

-
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Saiful menambahkan melalui peringatan Tahun Baru Islam 1445 H ini umat muslim di Indonesia diharapkan untuk terus memperkuat rasa persatuan, kesatuan dan kebanggaan atas warisan sejarah Islam di tanah air. Indonesia sebagai miniatur Madinah atau negeri yang diberkahi dengan keragaman dan kerukunan serta diberkahi oleh nilai-nilai Islam yang mengajarkan kasih sayang dan menjaga rasa antar sesama.

"Bulan Muharram termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT. Karena itu, berperang di bulan ini tergolong dosa besar sebagai mana firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 217," kataSaiful.

Hikmah larangan perang ini, lanjut Saiful, juga mengandung konsekuensi pada larangan kepada umat untuk menjaga sikap dan tindakan yang dapat menyulut api perpecahan di suatu kelompok masyarakat seperti fitnah, intoleransi, sentimen, rasis, perundungan dan penganiayaan.

"Tahun Baru Hijriah memiliki makna yang dalam dan menginspirasi umat Islam dalam berbangsa dan bernegara. Perayaan ini bukan sekadar seremonial melainkan mengandung hikmah dan pelajaran yang sangat penting. Salah satunya keberhasilan Nabi Muhammad meletakkan pondasi peradaban di Madinah yang berorientasi pada toleransi dan kerukunan umat bergama, " kata Saiful.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Terkini

X