KONTEKS.CO.ID - Para bandar atau juga kartel narkoba akan ketar-ketir usai melihat Presiden Prabowo Subianto turun langsung memusnahkan barang bukti narkoba.
Hal itu dikatakan Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan.
"Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di acara pemusnahan barang bukti narkoba bisa dibaca sebagai keseriusan dan pembuktian komitmen beliau dalam melawan ganasnya penyalahgunaan narkoba di Indonesia,” kata Iwan menukil Antara, di Jakarta, Kamis 30 Oktober 2025.
Baca Juga: Tanaman Endemik Manggis Klabang Sudah Dinyatakan Punah, Ajaib Kini Ditemukan Lagi di Pangkalpinang
Menurut Iwan, hadirnya Presiden Prabowo dalam seremonial pemusnahan 214 ton narkoba tersebut merupakan pesan kuat kepada publik.
Bahwa, kata dia, negara tidak akan berdiam diri menghadapi kejahatan narkotika.
Iwan berpandangan, hal itu menjadi simbol satu tahun pemerintahan yang tidak hanya berbicara soal kebijakan, tapi membuktikan tindakan nyata untuk melindungi rakyat dari ancaman narkoba yang menggerogoti masa depan bangsa.
Baca Juga: 513 SDM KAI Sap Ambil Alih Tugas Tenaga Ahli China Operasikan dan Rawat Kereta Cepat Whoosh
Prabowo, lanjutnya, telah menunjukkan gaya kepemimpinannya. Dimana, kepala negara tak hanya memberi instruksi dari belakang meja, tapi turun langsung untuk memastikan pesan moral dan politiknya tersampaikan kuat ke masyarakat.
"Presiden ingin memberi sinyal tegas bahwa beliau akan berdiri paling depan dalam perang melawan narkoba," ujarnya.
"Ini bukan isu hukum semata, tapi juga perjuangan moral, menyelamatkan masa depan generasi Indonesia,” imbuhnya.
Iwan juga menilai, agenda pemusnahan narkoba itu menggambarkan keberhasilan nyata pemerintahan Prabowo–Gibran dalam tahun pertamanya.
Baca Juga: KPK Kemungkinan Periksa Eks Menteri Dugaan Pemerasan RPTKA di Kemenaker
Dalam waktu setahun, Polri menyita lebih dari 214 ton narkoba senilai hampir Rp30 triliun dan menangkap 65 ribu tersangka. Angka ini menunjukkan dampak kebijakan yang konkret.