KONTEKS.CO.ID - Suasana Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel St. Regis, Jakarta pada Rabu, 15 Oktober 2025 malam sempat mencair ketika Chairman dan Editor in Chief Forbes, Steve Forbes, menyampaikan ucapan selamat ulang tahun lebih awal kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.
Ucapan tersebut disampaikan Steve saat keduanya berbincang di atas panggung utama. Prabowo tampil sebagai pembicara utama dalam forum bergengsi yang dihadiri para pemimpin bisnis dan tokoh ekonomi dunia itu.
“Dan pada hari Jumat, Jumat ini, kita merayakan ulang tahun (Anda). Dan karena saya lebih tua dari Anda, saya bisa menyebutkan, karena Anda terlihat muda bagi saya,” ujar Steve seraya tersenyum.
Baca Juga: Sebut Korupsi seperti Kanker Stadium 4, Prabowo Sampai Kumpulkan Keluarga Beri Peringatan Keras
Prabowo diketahui akan berulang tahun ke-74 pada Jumat 17 Oktober 2025 besok. Momen tersebut menjadi selingan hangat dalam dialog yang membahas isu-isu strategis global dan ekonomi Indonesia.
Singgung Setahun Usia Pemerintahan
Selain ulang tahun pribadi, Steve juga menyinggung momen penting lainnya, yakni peringatan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo, yang akan jatuh pada Senin, 20 Oktober 2025.
“(20 Oktober) ulang tahun pertama pelantikan Anda sebagai Presiden Indonesia,” kata Steve, disambut tepuk tangan hadirin.
Peringatan tersebut menjadi penanda satu tahun kepemimpinan Prabowo sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8. Dalam kurun waktu itu, berbagai kebijakan ekonomi dan pertahanan menjadi sorotan publik internasional.
Latar Belakang Pendidikan Tuai Pujian
Pada kesempatan yang sama, Steve Forbes juga melontarkan pertanyaan mengenai latar belakang pendidikan internasional Prabowo. Ia menyebut perjalanan pendidikan sang Presiden mengesankan, karena pernah menempuh studi di beberapa negara.
“Latar belakang pendidikan Anda luar biasa,” ujarnya, merujuk pada pengalaman Prabowo bersekolah di Inggris, Swiss, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Setahun Era Prabowo. Prof Ferry: Tiga Hal Harus Dibenahi
Merespons pujian Forbes, Prabowo menyebut, dirinya mengenyam pendidikan di luar negeri lantaran mengikuti sang ayah, Prof. Soemitro Djojohadikusumo, yang kala itu menjalani masa pengasingan politik sebagai lantaran berseberangan dengan Presiden Soekarno.
"Saya hanya mengikuti ayah saya dan tentu saja keluarga saya saat itu. Intinya, ayah saya sedang diasingkan. Beliau adalah penentang Presiden Soekarno. Jadi, ketika Presiden Soekarno berkuasa, ayah saya meninggalkan negara ini karena alasan politik, dan kami sekeluarga ikut bersamanya. Ke mana pun beliau pergi, kami pun ikut,” bebernya.